Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Konservatif Pembiayaan "Fintech Lending"

Kompas.com - 22/02/2024, 17:26 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (APFI) membidik target penyaluran pembiayaan fintech peer-to-peer lending yang relatif konservatif untuk 2024.

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar menargetkan, pertumbuhan penyaluran pembiayaan oleh industri fintech lending dapat tumbuh 5 persen di akhir 2024.

"Tahun ini (target) kami di bawah itu ya, 5 persen targetnya, atau di bawah 5 persen, atau maksimum 5 persen di 2024," kata dia saat ditemui di Jakarta beberapa hari lalu.

Baca juga: AFTI: Pinjol Ilegal Berdampak Negatif ke Industri Fintech Lending

Ia menjelaskan, target pertumbuhan pembiayaan fintech lending yang cenderung konservatif tersebut dipengaruhi oleh kinerja tahun lalu, dan penerapan aturan baru yang berjalan awal 2024.

Ia mengatakan, sepanjang 2023 industri fintech lending menyalurkan pinjaman senilai Rp 59,6 triliun. Angka tersebut tumbuh 7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meskipun demikian, Entjik optimistis kinerja perusahaan fintech lending tidak terganggu dengan adanya penurunan bunga, terutama di sektor konsumtif dari semula 0,4 persen menjadi 0,3 persen.

"Kami selektif mengambil borrower (penerima pinjaman) yang bagus," ungkap dia.

Baca juga: Gagal Bayar Fintech P2P Lending Makin Marak, Pengamat Ungkap Pemicunya

Hal tersebut juga yang membuat industri tidak dapat terlalu optimistis dengan kinerja penyaluran pembiayaan pada 2024.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menuturkan, semua penyelenggara fintech peer-to-peer lending telah menaati ketentuan manfaat ekonomi alias bunga pinjaman yang ditetapkan regulator.

"OJK terus melakukan pemantauan terhadapan kepatuhan penyelenggara fintech lending atas implementasi ketentuan manfaat ekonomi," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (22/2/2024).

Agusman bilang, pihaknya tak ragu akan mengenakan sanksi administratif ketika ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan tersebut.

Baca juga: Menjawab Kebutuhan Dana Pendidikan dengan Layanan Fintech Lending

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com