Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Asuransi Bengkak, OJK Sebut RS Terlalu Banyak Beri Layanan Kesehatan dan Obat-obatan

Kompas.com - 22/02/2024, 19:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi kesehatan sempat mengeluhkan adanya tambahan biaya pihak rumah sakit yang membuat klaim produk kesehatan membengkak.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, yang sebenarnya terjadi adalah adanya over utilisasi pada saar pemberian layanan kesehatan, baik dari sisi pemberian layanan medis, maupun dari aspek pemberian obat-obatan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan, pihaknya terus mendorong revitalisasi ekosistem asuransi kesehatan, melalui Nota Kesepahaman dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

Itu dilakukan dengan mendorong kontrol yang memadai atas kualitas layanan medis yang didasarkan pada jalur klinis dan kualitas layanan obat.

"Proses evaluasi ini, yang dinamakan Utilization Review (UR), harus dilakukan secara berkala dan terus menerus dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mempercepat proses dan memastikan kualitas data dalam jumlah yang memadai," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Di Tengah Tren Kenaikan Klaim, OJK Imbau Masyarakat Punya Asuransi Kesehatan

Ia menambahkan, OJK juga meminta perusahaan asuransi untuk memberikan edukasi yang masif kepada seluruh pemegang polis dengan memanfaatkan informasi yang banyak tersedia dari rumah sakit rekanan.

Aplikasi digital dari seluruh perusahaan asuransi yang ada dalam ekosistem asuransi kesehatan didorong untuk melakukan sosialisasi ini.

"Sehingga awareness hidup sehat dapat meningkat dan dalam jangka panjang dapat memberi efisiensi pada pemanfaatan biaya kesehatan," imbuh dia.

Ogi menjabarkan, ke depan perlu terus dikembangkan cara-cara baru dalam memberikan layanan kesehatan, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital.

Baca juga: Klaim Asuransi Melonjak, OJK Soroti Over Utilisasi Layanan Medis dan Obat di Rumah Sakit


Sebelumnya, riset Mercer Marsh Benefits (MMB) dalam Health Trends 2023 menyebut, Medical Trend Rate atau biaya kesehatan di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 13,6 persen di 2023.

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa indonesia (AAJI) melaporkan klaim asuransi kesehatan mencapai Rp 15,24 triliun pada kuartal III-2023.

Angka tersebut tumbuh 32,9 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 11,47 triliun.

Pada tahun sebelumnya, klaim kesehatan tumbuh 35,1 persen secara tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com