Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Harga Beras Bisa Turun? Ini Kata Kepala Bapanas

Kompas.com - 29/02/2024, 19:38 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyatakan, harga beras akan turun apabila tanaman padi bisa ditanam minimal 1 juta hektar sebulan.

Dengan hasil penanaman 1 juta hektar padi dinilai akan bisa memproduksi beras sebesar 2,5 juta ton yang kemudian akan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.

“Kalau ditanya kapan harga beras turun di Indonesia? Seiring berjalannya waktu apabila tanaman padi itu ditanam minimal 1 juta hektar sehingga akan memproduksi beras sebesar 2,5 juta ton. Tapi kalau penanaman dilakukan di bawah 1 juta hektar maka produksi akan turun,” ujar Arief dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Dirut Bulog: Stok Beras Cukup, Harganya Mulai Turun...

Arief optimistis harga beras bisa kembali normal jika produksinya digenjot. Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian di bulan Maret dan Mei, Indonesia akan masuk dalam musim panen raya. Sehingga menurut dia masa panen di 2 bulan itu harus dijaga dengan optimal.

Walau demikian sebut Arief, tugas selanjutnya ketika masa panen adalah harus bisa menjaga nilai tukar petani (NTP). Nilai tukar petani merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani.

Apabila NTP di atas 100 persen berarti petani mengalami surplus yang artinya harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Singkatnya, petani senang karena pendapatan ya naik lebih besar dari pengeluarannya.

“Ini sekarang NTP kita 116 persen, ini the best selama ini dan petani senang. Namun tetap harus dijaga keseimbangannya karena kalau petani bahagia karena gabah keringnya tinggi, tapi membuat konsumen berteriak karena harga berasnya jadi mahal,” pungkasnya.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, harga beras per hari ini, beras kualitas super I atau premium naik menjadi Rp 17.100 per kilogram padahal HET beras untuk kualitas premium Rp 13.900 per kilogram.

Baca juga: Biang Kerok Kenaikan Harga Beras Versi Ombudsman: Masalah Produksi hingga Gara-gara India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Whats New
Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Work Smart
OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

Whats New
Per Maret 2024,  BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Per Maret 2024, BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Whats New
Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Whats New
Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Whats New
Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Whats New
Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi 'Online', Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi "Online", Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com