Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Bisnis Infrastruktur, Chandra Asri Group Bidik Stabilisasi Laba

Kompas.com - 29/02/2024, 20:48 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Chandra Asri Pacific Tbk atau Chandra Asri Group mendiversifikasi bisnis ke sektor infrastruktur dan energi.

Nantinya, bisnis infrastrukutr akan dikelola melalui anak usahanya yang bernama Chandra Daya Investasi (CDI). Sementara itu, bisnis energi dijalankan oleh Krakatau Daya Listrik (KDL), bisnis air dijalankan oleh Krakatau Tirta Industri, dan bisnis jetty and tank akan dikelola Redeco Petrolin Utama.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Hubungan Korporat Chandra Asri Group Suryandi mengatakan, transformasi ke bisnis infrastruktur dilakukan untuk memanfaatkan aset yang ada.

Baca juga: Chandra Asri Dapat Kucuran Rp 3 Triliun dari Perusahaan Energi Thailand

"Jadi kalau sekarang aset itu ada di bawah Chandra Asri, sekarang itu menjadi lini bisnis sendiri yang mempunyai revenue sendiri nantinya, memiliki dinamikanya sendiri," kata dia dalam Media Workshop Hilirisasi Pada Sektor Industri Kimia dan Peran Sektor Infrastruktur, Kamis (29/1/2024).

Ia menambahkan, hal tersebut akan membuat laba bersih atau bottom line bisnis infrastruktur lebih stabil dibandingkan bisnis petrokimia dari Chandra Asri Group.

Secara konsolidasi, pengembangan bisnis ini tentu saja akan memperkuat bisnis dari Chandra Asri Group.

Suryandi mengingatkan, bisnis infrastruktur yang akan dijalankan tidak akan berkaitan dengan operasional Chandra Asri sendiri.

Baca juga: Beban Pendapatan Turun, Rugi Bersih Chandra Asri Susut

"Jadi tadi ada listrik, ada air, ada jetty. Jadi semuanya mendukung industri kita yang sudah ada," imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Edi Riva’i, Direktur Legal, Hubungan Eksternal, dan Ekonomi Sirkular Chandra Asri Group menuturkan, aksi korporasi ini bertujuan untuk mendiversifikasikan bisnis.

"Jadi tidak bergantung pada petrokimia saja, tetapi juga mengutilisasi aset yang sudah ada seperti jetty, pelabuhan, itu diubah dari kepentingan sendiri ke depan akan menjadi kepentingan umum, sehingga bisa serve pihak ketiga," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com