Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Tinggi, Daya Beli Petani Kian Menguat

Kompas.com - 04/03/2024, 18:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daya beli petani kembali meningkat di tengah tren harga beras yang tinggi. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh data Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

BPS mencatat, NTP mencapai 120,97 pada Februari lalu. Angka itu meningkat 2,28 persen dari bulan sebelumnya sebesar 118,27.

Sebagai informasi, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Kenaikan itu utamanya dipicu oleh Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) yang tumbuh jauh lebih pesat dari Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib). Tercatat It tumbuh 2,89 persen secara bulanan, sementara Ib hanya tumbuh 0,59 persen.

Baca juga: Harga Gabah Naik, Daya Beli Petani Menguat

Jika dilihat secara lebih detail, kenaikan daya beli paling besar dialami oleh petani tanaman pangan. Petani tanaman pangan yang dimaksud oleh BPS ialah petani yang mendapat penerimaan dari padi dan palawija.
Tercatat NTP tanaman pangan melesat 3,57 persen secara bulanan. Angka itu didapat dari It yang tumbuh 4,18 persen, sementara Ib hanya naik 0,59 persen.

Seiring dengan kenaikan harga gabah dan beras lonjakan daya beli petani tanaman pangan terjadi seiring dengan tren kenaikan harga gabah. Pada Februari lalu, tren kenaikan harga gabah berlanjut.

Tercatat rata-rata harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 7.261 per killogram (kg) pada Februari. Nilai itu tumbuh 4,86 persen secara bulanan dan melesat 27,14 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kemudian, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) tercatat sebesar Rp 8.591 per kg. Nilai itu tumbuh 6,13 persen secara bulanan dan melesat 33,48 persen secara tahunan.

Baca juga: BPS Catat Peningkatan Nilai Tukar Petani pada Februari 2024

 


Kenaikan harga gabah pun mengerek harga beras di seluruh rantai distribusi. Tercatat rata-rata harga beras di level eceran mencapai Rp 15.157 per kilogram (kg) pada Februari lalu, melonjak 24,65 persen secara tahunan dan naik 6,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Di tingkat grosir, rata-rata harga beras telah mencapi Rp 14.396 per kg. Ini meningkat 20,08 persen dibandingkan Februari tahun lalu atau naik 5,96 persen dari Januari lalu.

Adapun di level penggilingan, rata-rata harga beras telah mencapai Rp 14.274 per kg. Ini juga melonjak, yakni sebesar 24,65 persen secara tahunan dan 6,76 persen secara bulanan.

Baca juga: Apakah Harga Beras Tinggi Menguntungkan Petani?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com