Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

L'Oreal Indonesia Pamer Capai 100 Persen Energi Terbarukan di Pabrik Terbesarnya

Kompas.com - 08/03/2024, 06:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - L'Oreal Indonesia mengumumkan pencapaian pengadaan 100 persen energi terbarukan di seluruh situs operasionalnya dalam konferensi pers di pabrik L'Oreal, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (7/3/2024).

Presiden Direktur L'Oreal Indonesia Junaid Murtaza mengatakan, transisi perusahaan dalam pengadaan 100 persen energi terbarukan yang dimulai satu dekade lalu. Kemudian, pemasangan boiler listrik pada 2023. 

Hal itu tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan, tetapi juga menunjukkan peran perintis L'Oreal dalam mendorong industri menjadi lebih berkelanjutan.

"Sebagai pelopor industri kecantikan dan gerakan keberlanjutan, L'Oreal antusias menyambut seruan peningkatan kesadaran untuk produk dan praktik yang lebih ramah lingkungan oleh pemerintah maupun konsumen," kata Junaid dalam konferensi pers, Kamis.

Baca juga: Ahli Waris Bisnis LOreal Jadi Wanita Terkaya di Dunia, Hartanya Rp 1.491 Triliun

Junaid mengatakan, perusahaan memasang boiler listrik guna memungkinkan pabrik dapat menghilangkan penggunaan gas untuk mencapai 100 persen energi terbarukan pada akhir tahun 2023.

"Upaya transformasi ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yaitu 'L'Oreal for the Future' dan misi pemerintah Indonesia untuk mempercepat dekarbonisasi industri sebagai bagian integral dari target Net Zero Emission 2060 Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Setelah Pewaris LOreal Wafat, Siapa Perempuan Terkaya di Dunia Kini?

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pabrik L'Oreal Indonesia Hassan Asif mengatakan, pihaknya mengadopsi pendekatan dua arah untuk membatasi jejak karbon, mengurangi emisi dari lokasi industri dengan meningkatkan pengadaan energi terbarukan secara lokal, dan meningkatkan efisiensi energi yang selaras dengan Greenhouse Gas (GHG) Protocol.

"Kami percaya ini adalah satu satunya cara untuk memastikan aktivitas kami menghormati Batasan batasan Planet dan target berbasis sains. Pemasangan boiler listrik dipilih dengan cermat melalui studi mendalam yang dilakukan oleh konsultan keberlanjutan terkemuka, yaitu ENGIE Impact, Tractabel Engineering dan ERM (Environmental Resources Management)," kata Hassan.

Baca juga: Cerita Koperasi Rimba Lestari di Gununghalu, Produksi Kopi dengan Energi Terbarukan


Direktur Kimia Hilir Kementerian Perindustrian Emmy Suryandari mengatakan, transisi L'Oreal ke sumber energi berkelanjutan mencerminkan pendekatan proaktif dalam meningkatkan daya saing Industri, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian lingkungan.

"Ini merupakan sebuah model yang sejalan dengan aspirasi Indonesia untuk sektor industri yang lebih berkelanjutan," kata Emmy dalam kesempatan yang sama.

Untuk diketahui, L'Oreal Indonesia memulai pengadaan energi terbarukan pada tahun 2014 dengan mengadopsi energi terbarukan yang bersumber dari Pembangkit Listik Tenaga Air (PLTA) PLN Kracak untuk pabriknya di Cikarang.

Pada tahun 2017, Kantor Pusat dan Gudangnya turut beralih ke solusi energi terbarukan.

Kemudian pada akhir tahun 2023, perusahaan semakin memperkuat komitmen lingkungannya untuk menghilangkan penggunaan gas dengan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih berkelanjutan untuk pabriknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com