Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diboikot, Laba Bersih Induk Merek Zara Tumbuh 30,3 Persen

Kompas.com - 14/03/2024, 06:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Pemilik saham ritel busana Zara, Inditex mencatat laba bersih senilai 5,4 miliar euro sepanjang 2023.

Angka tersebut tumbuh 30,3 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Inditex juga mencatat penjualan mencapai 35,9 miliar euro sepanjang 2023. Angka tersebut tumbuh 10,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Angka tersebut sekaligus menjadi rekor tertinggi perusahaan.

CEO Inditex Oscar García Maceiras mengungkapkan, terjadi pertumbuhan penjualan di seluruh wilayah geografis dan merek di bawah Inditex baik secara online maupun di toko.

Baca juga: PayPal, ZARA, Samsung hingga Inditex Ikut Tinggalkan Rusia, Ribuan Karyawan Terancam PHK

Inditex memiliki 5.692 toko yang telah beroperasi hingga akhir 2023. Tahun ini, perusahaan ini akan memperluas termasuk dengan membuka toko Zara di Los Angeles dan Las Vegas.

Perusahaan juga berencana membuka pusat distribusi baru pada 2024 dan 2025. Hal tersebut merupakan bagian dari rencana ekspansi logistik besar-besaran.

Ekspansi ini diproyeksikan akan menelan biaya investasi perusahaan sebesar 900 juta euro untuk dua tahun tersebut.

"Kinerja Inditex pada 2023 sangat baik. Tim kami mampu memanfaatkan peluang untuk terus tumbuh secara menguntungkan. Kami berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan di masa depan dan terus menawarkan remunerasi yang menarik kepada pemegang saham," kata dia, dikutip dari CNBC, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Kemenperin: Industri Makanan dan Minuman Terdampak Aksi Boikot Produk Pro Israel, tapi Bertahan Tak PHK Karyawan

 


Sedikit catatan, perusahaan asal Spanyol ini memiliki beberapa merek yang populer seperti Zara, serta Pull & Bear, Bershka, Stradivarius, Massimo Dutti dan Oysho yang berfokus pada olahraga.

Jenama Zara termasuk rangkaian Zara Home, menjadi kontributor penjualan terbesar pada 2023. Kontributor utama itu disusul oleh merek Pull & Bear dan Massimo Dutti.

Lebih lanjut, perusahaan mengindikasikan, 2024 dimulai dengan awal yang baik.

Sampai saat ini penjualan dalam mata uang konstan naik 11 persen secara tahunan selama periode 1 Februari sampai 11 Maret.

Baca juga: Starbucks Timur Tengah Akan PHK 2.000 Karyawan Buntut Aksi Boikot

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com