Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Investasi Rp 1.650 Triliun, Bahlil: Insya Allah Tercapai

Kompas.com - 18/03/2024, 21:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis, target investasi senilai Rp 1.650 triliun pada 2024 dapat tercapai.

Target tersebut harapannya dapat terwujud dengan melihat perkembangan ekonomi global ke depan.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan, jumlah investasi tersebut menjadi salah satu syarat Indonesia dapat mencetak pertumbuhan ekonomi dapat tembus di atas 5 persen.

Baca juga: Apakah Narasi Ekonomi Terbesar Masih Relevan?

"Kami berani melakukan formulasi, target investasi kita Rp 1.650 triliun tersebut, insya Allah dapat tercapai dengan melihat perkembangan ekonomi global," kata dia dalam konferensi pers Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024, Senin (18/3/2024).

Ia menambahkan, dalam investasi tersebut target penyertaan modal asing (PMA) pada 2024 minimum adalah 52 persen.

Target tersebut perlu tetap diusahakan meskipun ekonomi global masih belum pulih secara total, karena masih terjadi ketegangan di Timur Tengah.

Hal itu masih ditambah dengan kondisi yang ada di Ukraina dan Rusia yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Baca juga: Target Investasi Rp 1.650 Triliun, Bahlil: Kalau Capresnya Otaknya Beda, Bagaimana Bisa Merealisasikan...

Bahlil juga menerangkan, saat ini banyak negara yang telah jatuh ke dalam resesi.

"Itu juga salah satu faktor kendala yang kita hadapi ke depan," ucap dia.

Lebih lanjut, Bahlil juga telah mencanangkan hilirisasi dari target investasi tersebut. Hilirisasi ini ditekankan pada pengembangan pertambangan, minyak, dan gas.

"Masih merupakan sektor primadona, karena ini adalah cara untuk meningkatkan pendapatan per kapita kita," timpal dia.

Sebagai informasi, realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun dari target senilai Rp 1.400 triliun.

Baca juga: Anak Buah Bahlil Diperiksa KPK, Stafsus: Tidak Ada Kaitannya dengan Kementerian Investasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com