Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Alokasi Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Siap Tingkatkan Produktivitas

Kompas.com - 31/03/2024, 14:48 WIB
Anis Nur Aini,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para petani di wilayah Papua Selatan menyambut gembira tambahan alokasi pupuk subsidi senilai Rp 28 triliun yang diperjuangkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan Papua Selatan, Paino, mengatakan bahwa tambahan tersebut adalah kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu para petani.

"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Mentan atas tambahan alokasi pupuk bersubsidi tersebut. Ini merupakan kabar baik yang sangat ditunggu oleh para petani di Papua Selatan, terutama dalam upaya meningkatkan produktivitas," ujar Paino dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (31/3/2024).

Paino Menambahkan, pihaknya akan segera menindaklanjuti tambahan tersebut dengan menyusun rancangan alokasi per kabupaten/kota sesuai dengan data e-RDKK 2024. Kami berharap, tambahan ini mampu membuat petani semakin bersemangat mewujudkan Indonesia swasembada.

"Tentu akan segera kami tindaklanjuti. Pastinya, penambahan alokasi kuota pupuk subsidi ini harus menjadi pelecut bagi kita semua untuk terus bergerak maju bagi pertanian Indonesia, khususnya di Papua Selatan," ujarnya.

Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman menambah alokasi kuota pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia. Penambahan ini merupakan tindak lanjut dari hasil berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan juga para menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pada rapat terbatas tersebut, anggaran pupuk periode 2024 dinaikkan menjadi 2 kali lipat menjadi 9,55 juta ton dari 4,7 juta ton. Hal ini bertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-297/MK.02.2024.

Adapun volume pupuk subsidi pada 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk sembilan jenis komoditas, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.

"Kami titip kios-kios dan distributor agar tidak melakukan kecurangan. Dan bagi yang nakal langsung cabut saja izinnya. Karena itu, mari kita singsingkan lengan dan turun ke lapangan karena ini adalah bagian dari perjuangan kita untuk petani Indonesia," terang Mentan beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com