Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bijak Berinvestasi dengan THR, Pelaku Usaha Kripto: Lakukan Penelitian Terlebih Dahulu

Kompas.com - 04/04/2024, 15:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen pemberian tunjangan hari raya (THR) dapat menjadi waktu yang tepat untuk melakukan investasi. Instrumen investasi sendiri saat ini sudah semakin banyak ragamnya, salah satunya kripto.

Kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang kian digandrungi di Tanah Air, tercermin dari jumlah investornya yang telah menembus 19,18 juta. Maklum saja, instrumen investasi ini dikenal dengan fluktuasi harganya yang tinggi, sehingga di satu sisi berpotensi memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Namun perlu diingat, di sisi lain, fluktuasi harga yang tinggi juga berpotensi menimbulkan kerugian signifikan dalam kurun waktu singkat. Oleh karenanya, CEO Indodax Oscar Darmawan, meminta kepada para investor yang baru menerima THR untuk tidak merasa cemas takut tertinggal, atau biasa disebut FOMO.

"Maka dari itu, bagi para trader, tidak usah terburu-buru dan melakukan panic buying. Sehingga harus tetap melakukan riset DYOR (Do Your Own Research) terlebih dahulu," ujar dia, dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Gunakan Uang THR untuk 4 Kebutuhan Ini agar Tak Sia-sia

Oscar menyadari adanya potensi THR sebagai modal untuk berinvestasi, salah satunya di instrumen kripto. Akan tetapi, ia menekankan, dalam berinvestasi masyarakat harus menggunakan "uang dingin", atau uang yang memang bukan berasal dari alokasi kebutuhan primer.

"Tidak semua THR harus dialihkan ke dalam aset kripto. Berinvestasi itu harus, namun jumlahnya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pribadi masing-masing," katanya.

Dalam melakukan investasi dengan menggunakan uang THR, Oscar merekomendasikan kepada investor untuk membuat pos alokasi pengeluaran terlebih dahulu. Investor direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan primernya terlebih dahulu sebelum menyiapkan dana untuk berinvestasi.

"Sebelum berinvestasi, disarankan menggunakan uang THR tersebut untuk keperluan Lebaran terlebih dahulu. Barulah, jika ada sisa dari uang THR tersebut, daripada dibuang-buang, lebih baik diinvestasikan," tuturnya.

Baca juga: Catat, Tips Investasi Kripto untuk Pemula agar Tak Rugi


Adapun saat ini, pasar kripto sebenarnya tengah berada dalam tren koreksi. Berdasarkan data Coinmarketcap, pada Kamis pukul 11.30 WIB, harga Bitcoin terkoreksi 7,49 persen dalam kurun waktu sepekan ke posisi Rp 1,04 miliar.

Namun demikian, Oscar bilang, investor masih berpotensi meraup keuntungan dari penanaman modal di aset kripto. Pasalnya, masih akan terdapat momentum halving day Bitcoin yang berpotensi memicu sentimen "altcoin seasons".

"Maka dari itu, diprediksikan jika tahun ini kenaikan harganya bisa mencapai dua kali lipat maupun lebih," katanya.

Dengan melihat sentimen tersebut, Oscar merekomendasikan kepada investor untuk berinvestasi dengan pendekatan yang hati-hati dan berdasarkan penelitian yang teliti. Para trader disebut dapat mengambil langkah dengan mengoptimalkan potensi keuntungan, salah satunya dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging atau DCA.

"Dengan menggunakan teknik DCA, dapat membantu para trader untuk mendapatkan harga yang terbaik. Teknik DCA ini dapat dicoba melalui salah satu fitur Indodax yang dinamakan 'Investasi Rutin'," ucap Oscar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com