Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Kompas.com - 26/04/2024, 10:23 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (26/4/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 7.121,29 atau turun 34 poin (0,48 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.155,29.

Sebanyak 173 saham melaju di zona hijau dan 176 saham di zona merah. Sedangkan 174 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,14 triliun dengan volume 1,4 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat setelah kemarin mengalami retest pada support 7.152. Ini menjadi indikasi untuk penguatan lanjutan dan potensi reversal yang kami bahas pada Outlook sebelumnya.

“Secara teknikal, IHSG memiliki level 7.152 sebagai support yang telah berhasil dipertahankan pada perdagangan kemarin, pada hari ini peluang penguatan lanjutan masih terbuka,” kata William.

Bursa Asia menghijau dengan kenaikan Nikkei 0,47 persen (187,1 poin) ke level 37.806,6, Strait Times bertambah 0,08 persen (2,52 poin) ke level 3.290,27, Shanghai Komposit menguat 0,45 persen (13,7 poin) ke level 3.066,62, dan Hang Seng Hong Kong yang naik 1,5 persen (267,6 poin) ke posisi 17.552.15.

Baca juga: IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.04 WIB rupiah berada pada level Rp 16.215 per dollar AS atau turun 28 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.187 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS hari ini karena data ekonomi AS semalam menunjukkan komponen harga dari PDB kuartal pertama menunjukkan kenaikan yang melebihi ekspektasi pasar, yang artinya inflasi masih tinggi.

Di sisi lain, malam ini pelaku pasar juga masih menunggu data indikator inflasi Core PCE Price Index bulan Maret yang menjadi acuan penting the Fed untuk mempertimbangkan kebijakan moneter AS selanjutnya.

“Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 16.230 per dollar AS hingga Rp 16.250 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 16.150 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Whats New
Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Whats New
Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Whats New
Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Whats New
Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Whats New
Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com