Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Ini Sentimen Penggeraknya

Kompas.com - 08/05/2024, 06:58 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir mayoritas di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (7/5/2024) waktu setempat. Sedangkan imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun sekitar 3 basis poin pada 4,45 persen.

Dikutip dari CNBC, Rabu (8/5/2024), Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 naik tipis pada hari Selasa karena para investor ritel mencari lebih banyak petunjuk tentang kapan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya.

Dow dengan 30 saham mengalami kenaikan 31,99 poin, atau 0,08 persen, dan ditutup pada level 38.884,26. Kumpulan indeks blue-chip tersebut naik untuk hari kelimanya, dan menandai kenaikan beruntun terpanjang sejak Desember.

Baca juga: BEI Ubah Aturan Delisting, Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

S&P 500 bertambah 0,13 persen dan mengakhiri sesi pada posisi 5.187,70, sedangkan Nasdaq Komposit tergelincir 0,1 persen menjadi ditutup pada level 16.332,56.

Kenaikan tetap terkendali usai saham Disney turun 9,5 persen. Raksasa media dan hiburan itu membukukan sedikit penurunan pendapatan tetapi melebihi ekspektasi pendapatan kuartalannya.

Saham perusahaan teknologi pertahanan Palantir anjlok 15 persen karena memperkirakan kinerja yang lebih rendah dari perkiraan analis. Sementara itu, saham Peloton melonjak 15,5 persen.

Baca juga: Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Wall Street mulai menghijau lantaran investor memanfaatkan momentum yang terlihat akhir pekan lalu setelah data pekerjaan AS yang baru meredakan kekhawatiran perekonomian.

“Pasar meniru apa yang dilakukan The Fed. Pasar telah mencerna komentar Powell,” kata kepala strategi global LPL Financial Quincy Krosby.

Dia memperkirakan akan ada volume perdagangan yang kuat pada hari-hari di mana pasar dalam tren naik. Ini juga dinilai bisa menjadi tanda adanya keyakinan investor setelah bearish sebelumnya.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham DATA Langsung Melonjak 34,04 Persen

“Jelas bahwa imbal hasil, dan kecepatan imbal hasil naik lebih tinggi atau lebih rendah, sangat penting bagi pasar,” kata Krosby.

“Pasar mencerna, bahwa penurunannya terjadi terlalu cepat, dan hal ini memberi gambaran bahwa mungkin perekonomian melambat pada tingkat yang lebih cepat,” sambungnya.

Baca juga: Simak Strategi Raih Cuan dari Dividen di Tengah Fluktuasi Pasar Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com