Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kompas.com - 10/05/2024, 20:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform fintech lending Kredit Pintar melaporkan total peminjam sebanyak lebih dari 7 juta orang sejak awal berdiri pada tahun 2017 hingga kuartal I 2024.

Sementara itu, untuk cakupan wilayah, pertumbuhan pinjaman di provinsi Sumatera Utara (Sumut), tercatat sepanjang kuartal I 2024 telah naik sebesar 3,40 persen. Kota Medan menyumbang pertumbuhan 48,26 persen terhadap penyaluran pinjaman Kredit Pintar di Sumut.

“Di wilayah Sumatera Utara angka pertumbuhan penyaluran pinjaman Kredit Pintar berkisar di angka 3,40 persen dari kontribusi secara nasional," kata Kokko Cattaka, Head of Business Kredit Pintar dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2024).

Baca juga: Edukasi dan Literasi Keuangan, Kredit Pintar Hadirkan Booth Experience di Blok M Plaza

Ilustrasi fintech.SHUTTERSTOCK/JIRSAK Ilustrasi fintech.

Kokko menyatakan, pihaknya melihat kebutuhan pendanaan bagi para pelaku UMKM masih sangat tinggi. Namun, di sisi lain, mereka kerap kali terkendala pada akses permodalan.

"Untuk itu kami sebagai platform fintech lending berupaya agar dapat menyediakan solusi alternatif pendanaan bagi para pelaku UMKM sehingga usaha mereka bisa semakin berkembang serta berpeluang menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi," ujar dia.

Kredit Pintar saat ini menduduki peringkat pertama untuk aplikasi pinjaman uang tunai yang paling banyak diulas di Google Playstore Indonesia dan telah diunduh lebih dari 30 juta kali, rating Google 4.3 dari 5 dan Apple Store (IOS) dengan rating 4.7 dari 5 dengan dua juta review.

Lebih lanjut Kokko mengungkapkan, hingga pertengahan kuartal II 2024 total akumulasi penyaluran pinjaman Kredit Pintar tercatat telah mencapai angka lebih dari Rp 43 triliun.

Baca juga: Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Dari angka tersebut, sekitar separuh nasabah meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.

Entjik S Djafar, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengatakan, industri fintech peer to peer lending ingin membantu UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah dan cepat sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com