Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Kompas.com - 15/05/2024, 13:39 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyiapkan anggaran pendapatan negara dan belanja (APBN) untuk pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Calon Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Bendahara negara menjelaskan, perancangan APBN untuk pemerintahan baru terpilih merupakan "tradisi" yang biasa dilakukan pada periode transisi pemerintahan. Hal ini dijalankan sesuai dengan ketentuan perumusan APBN sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

"Pada periode transisi ini, di mana Indonesia sangat unik, yang mana pemerintahan akan berakhir pada Oktober 2024, dan pada waktu yang sama pemerintahan baru akan mulai," kata dia, dalam diskusi 2024 Fitch on Indonesia, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

"Tapi anggaran untuk pemerintah selanjutnya sedang disiapkan oleh pemerintahan saat ini," sambungnya.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Indonesia terbiasa dengan perumusan APBN untuk pemerintahan baru

Oleh karenanya, untuk mendesain postur APBN yang sesuai dengan arah kebijakan pemerintahan mendatang, Sri Mulyani bilang, koordinasi dan konsultasi dilakukan dengan pihak dari Prabowo.

Perancangan APBN akan dilakukan sebagaimana siklus tahunan yang tetap melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memastikan, Indonesia sudah terbiasa dengan perumusan APBN untuk pemerintahan baru.

Hal ini sebagaimana dilakukan pada periode transisi kepemimpinan Megawati ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga transisi dari SBY ke Joko Widodo (Jokowi).

"Kita telah memiliki tradisi transisi, yang mana relatif bisa ditangani," ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Arah kebijakan pemerintahan mendatang

Lebih lanjut, Sri Mulyani memastikan, perumusan APBN akan diarahkan sebagaimana arah kebijakan pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo. Menurutnya, ini menjadi penting untuk mendukung pelaksanaan kebijakan strategis pemerintah mendatang.

"Kita memastikan arah kebijakan yang mana secara fundamental sangat penting bagi Indonesia," katanya.

Adapun arah kebijakan pemerintah mendatang disebut akan difokuskan pada pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), pengembangan hilirisasi untuk nilai tambah, serta hilirisasi untuk menciptakan efisiensi dan produktivitas yang lebih besar.

"Dan menciptakan institusi yang lebih baik dan terpercaya akan menjadi judul dari arah kebijakan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com