Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Kompas.com - 28/05/2024, 23:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang, perusahaan dituntut untuk memberikan jaminan berupa asuransi kepada karyawannnya. Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim asuransi kesehatan mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2023.

Tercatat, total klaim asuransi kesehatan sebesar Rp 20,83 triliun hingga Desember 2023 atau melonjak 24,9 persen dari tahun sebelumnya. Faktor utama pendorongnya adalah inflasi medis yang tinggi, meliputi harga fasilitas kesehatan, biaya perawatan rumah sakit termasuk biaya pelayanan, obat dan berbagai tes kesehatan.

Direktur Utama perusahaan broker asuransi, PT Barron Pandu Abadi (BPA) M.K. Rangganata menyoroti pentingnya pengendalian biaya perawatan kesehatan, khususnya asuransi kesehatan pekerja yang menjadi tanggungan perusahaan. Dia bilang biaya perawatan kesehatan karyawan, peran jasa pialang, hingga konsultasi asuransi menjadi krusial.

“Untuk mengelola manfaat karyawan dengan efektif, perusahaan membutuhkan akses kepada produk-produk asuransi yang tepat dalam mendukung program kesejahteraan karyawan atau employee benefit,” kata Rangganata dalam siaran pers, Selasa (28/5/2024).

 Baca juga: BRI Life Bakal Tawarkan Asuransi Mikro dengan Premi sampai Rp 200.000

Sebagai upaya mendorong akses di industri asuransi, pihaknya juga terus memberikan literasi dan edukasi mengenai solusi asuransi kesehatan karyawan yang relevan. Di sisi lain, Rangganata juga berupaya mengintegrasikan teknologi terbaru, dan beradaptasi dengan disrupsi di sektor kesehatan.

"Kami memahami bahwa untuk tetap menjadi mitra yang efektif bagi perusahaan dan karyawan, kami harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi,” jelasnya.

“Kami terus berinvestasi dalam teknologi terbaru dan proses yang efisien untuk memberikan layanan terbaik. Dengan cara ini, kami dapat membantu perusahaan mengelola biaya kesehatan yang semakin tinggi sambil memastikan kesejahteraan karyawan tetap menjadi prioritas," lanjut dia.

 Baca juga: Tahun Ini, OJK Sebut Kinerja Asuransi Jiwa Masih Tertekan

 


Salah satu contoh inovasi yang diterapkan oleh BPA mencakup solusi serta layanan (pra dan pasca) employee benefit berbasis digital, mencakup komparasi proposal, pengecekan manfaat dan budget serta pengecekan manfaat polis.

Tujuannya agar program asuransi yang ditawarkan sangat bersaing dan kompetitif baik dari segi harga maupun kualitas. Bahkan, pengajuan dan pelacakan klaim juga bisa dilakukan secara digital, sehingga klaim bisa diproses dengan tepat dan transparan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com