Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Kompas.com - 30/05/2024, 07:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (29/5/2024) waktu setempat. Saham-saham melemah karena tekanan dari kenaikan imbal hasil Treasury melebihi reli saham AI, Nvidia.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 411,32 poin atau 1,06 persen menjadi 38.441,54. S&P 500 melemah 0,74 persen menjadi 5.266,95, dan Nasdaq Komposit tergelincir 0,58 persen menjadi 16.920.58.

Indeks Nvidia naik 0,8 persen, yang membalikkan kerugian sebelumnya sebesar 2,6 persen. Nama -nama saham teknologi megacap juga telah meningkat setiap sesi perdagangan sejak menerbitkan laporan pendapatan blockbusternya pada Rabu lalu. Sejak itu, sahamnya melonjak sekitar 21 persen.

Baca juga: Rekor, Indeks Saham Nasdaq Ditutup di Atas Level 17.000 untuk Pertama Kali

Kesebelas sektor yang termasuk dalam S&P 500 melemah, dan menunjukkan besarnya pelemahan pasar. Lebih dari 440 saham dalam indeks melemah pada perdagangan hari Rabu.

Secara keseluruhan, 27 dari 30 saham Dow Jones melemah. Saham penyedia asuransi UnitedHealth memimpin penurunan rata-rata saham blue-chip dengan penurunan lebih dari 3 persen menyusul komentar manajemen seputar bisnis Medicaid-nya.

Saham-saham lain yang terkait dengan program asuransi kesehatan federal juga mengalami penurunan, termasuk Molina Healthcare, Humana, dan Elevance Health.

Pergerakan lebih rendah pada hari Rabu terjadi seiring dengan surat utang Treasury AS 10 tahun. Imbal hasil berdetak lebih tinggi untuk hari kedua, perdagangan terakhir di atas 4,6 persen.

Baca juga: Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

 


Imbal hasil acuan muncul ke tingkat yang menyulitkan bagi investor saham setelah lelang Departemen Keuangan pada hari Selasa yang dipenuhi dengan permintaan yang lemah.

“Saat ini yang terpenting adalah suku bunga,” kata kepala strategi teknis di LPL Financial Adam Turnquist.

Dia menambahkan, obligasi 10 tahun dan 2 tahun juga telah menyentuh tingkat yang tidak nyaman bagi investor.

“Hal itu menimbulkan kegelisahan di kalangan investor,” jelas dia.

Baca juga: Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Halaman:


Terkini Lainnya

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com