Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Jatuh, Terseret Saham Salesforce yang Anjlok 19,7 Persen

Kompas.com - 31/05/2024, 07:44 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (30/5/2024) waktu setempat. Penurunan harga saham di bursa AS didorong sentimen amblesnya saham Salesforce sebesar 19,7 persen.

Sementara itu, para investor menantikan data inflasi yang akan dirilis akhir pekan ini. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 330,06 poin atau 0,86 persen menjadi 38.111,48. S&P 500 kehilangan 0,6 persen ditutup pada 5.235,48. Nasdaq Komposit melemah 1,08 persen menjadi 16.737,08.

Salesforce anjlok 19,7 persen setelah perusahaan memperkirakan laba dan pendapatannya di kuartal selanjutnya lebih lemah dibanding kuartal pertama.

Sementara itu, saham kecerdasan buatan, Nvidia juga turun lebih dari 3 persen, dan mencatat sesi negatif pertamanya setelah laporan pendapatan blockbuster minggu lalu. Saham Microsoft juga turun lebih dari 3 persen, dan menjadi hari terburuk sejak Oktober.

Baca juga: Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga Meningkat, Saham-saham Teknologi di AS Jatuh

Penurunan saham-saham di Wall Street turut menyeret indeks-indeks utama karena pengaruh perusahaan-perusahaan tersebut bobot yang besar di pasar. Sementara itu, indeks Russell 2000 yang berfokus pada usaha kecil naik 1 persen.

Pergerakan harga saham pada hari Kamis terjadi di tengah minggu perdagangan yang sulit dipotong hari libur. S&P 500 telah tergelincir sekitar 1,3 persen, sedangkan Nasdaq telah merosot 1,1 persen dalam sepekan. Sementara itu, Dow telah anjlok lebih dari 2 persen minggu ini.

“Pada titik ini, indeks berada satu langkah mundur setelah mencapai titik tertinggi baru-baru ini,” kata wakil presiden eksekutif di Coastal WealthJason Heller, dikutip dari CNBC.

Baca juga: Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan


Di sisi lain, sentimen imbal hasil Treasury AS 10 tahun juga menjadi sentimen investor minggu ini. Imbal hasil yang lebih tinggi bisa menjadi berita buruk bagi investor saham.

Meskipun minggu ini sulit, semua indeks berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri satu bulan perdagangan, Nasdaq dan S&P 500 masing-masing melonjak hampir 7 persen dan 4 persen di bulan Mei. Dow juga telah naik 0,8 persen dalam sebulan.

“Investor memperkirakan akan berlanjutnya fluktuasi di pasar karena kekhawatiran seputar belanja konsumen dan suku bunga,” kata kepala investasi di Bellwether Wealth Clark Bellin.

“Kami masih melihat pertumbuhan di pasar yang sebagian besar adalah momentum investasi,” kata Bellin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com