JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Rabu (5/6/2024). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (4/6/2024) berakhir di zona hijau pada level 7.099,31 atau naik 63,12 persen (0,9 poin).
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi mengalami penguatan setelah kemarin saham-saham blue chips lanjut menguat menjadi penopang IHSG.
Kondisi itu dinilai berhasil meredakan kekhawatiran pelaku pasar terhadap peraturan full call auction (FCA) yang dianggap merusak pergerakan pasar sehingga menjadi tidak natural.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin
“Nampak optimisme pelaku pasar telah kembali, IHSG mulai menguat kembali dengan kenaikan nilai transaksi, jika diukur secara teknikal, IHSG masih bergerak dalam area demand zone pada 7.000 – 7.180, maka target penguatan selanjutnya berada pada 7.180,” kata William dalam analisisnya.
Direktur Pilarmas Investindo Maximiliaus Nicodemus mengatakan, ditengah penurunan IHSG hingga dibawah 7.000 beberapa waktu lalu, memang tampaknya tidak mudah diterima oleh pelaku pasar dan investor.
Perpaduan sentimen dalam negeri dan luar negeri, membuat pelaku pasar dan investor terus mencari harapan baru. Meskipun dari dalam negeri banyak gossip miring tentang FCA yang membuat IHSG tertekan.
Baca juga: IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit
Sentimen dari luar negeri, data US JOLTS Job Openings, pada akhirnya mengalami penurunan, dari sebelumnya. Tentu saja hal ini membuat pasar bersorak sorai, karena ini merupakan lowongan pekerjaan yang turun di level terendahnya sejak tahun 2021 silam.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.070 – 7.130,” kata Maximiliaus.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas sebagai berikut:
1. WH Project
2. MNC Sekuritas
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: IHSG Sepekan Turun 3,48 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham jadi Rp 11.825 Triliun
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.