Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Susi Hapus Inefisiensi Anggaran KKP Hingga "Semadi" di Kamar Mandi

Nyentrik, blak-blakan, apa adanya, tegas, konsisten, suka tenggelamkan kapal, itulah beberapa image populer dari menteri kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965 silam itu.

Tetapi tak banyak orang yang tahu kalau Susi suka membawa berkas-berkas pekerjaannya hingga kamar mandi. Iya, kamar mandi.

"Saya biasa kerja lama di kamar mandi karena lebih tenang enggak ada yang ganggu," ujar Susi saat bercerita dihadapan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Jakarta, Sabtu (15/7/2017).

Perempuan yang pernah kedapatan tidur pulas di sofa Bandara John F. Kennedy, New York itu mengakui, kerja sebagai menteri kerap membuat kepalanya pening. Maklum, selama 40-an tahun ia bekerja, baru 2,5 tahun inilah ia dihadapkan dengan peliknya persolan birokrasi.

Sebelum jadi menteri, ia habiskan waktunya di sektor perikanan sebagai pengusaha selama 30 tahun. Adapun 10 tahun lagi ia mencicipi sektor penerbangan sebagai CEO Susi Air.

Namun diakui Susi, bekerja dengan para birokrat sangat berbeda. Kesabarannya kerap diuji hingga titik paling ujung. Kadang, kesabaran itu habis juga.

Salah satu yang membuatnya gemas adalah inefisiensi yang begitu besar. Misalnya dalam penyusunan anggaran, banyak kegiatan dibuat namun tidak berorientasi kepada hasil.

Kata-kata bersayap sering muncul di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) khususnya untuk rancangan kerja di KKP.

"Saya lihat APBN tahun pertama bingung saya, Pak. Sampai akhirnya saya lihat beberapa kunci, saya kencengin di sini, eh lari ke sana. Sampai akhirnya itu kertas saya bawa ke kamar mandi," kata Susi disambut tawa para alumni UI.

Setelah berkas-berkas itu dicermati di kamar mandi, ia menyadari satu hal. Pemborosan anggaran terjadi lantaran banyak program kerja ditulis dengan kata-kata bersayap dan tidak perlu.

Misalnya kata pemberdayaan, pengembangan, penguatan, sinkronisasi, dan akselerasi. Susi pun mempreteli kata-kata itu dari anggaran KKP.

Hal selanjutnya yang ia sorot yaitu biaya perjalan dinas luar kota para birokratnya di KKP. Setelah dihitung-hitung, surat perjalan dinas lebih banyak ketimbang hari kerja normal selama satu tahun.

Akhirnya lantaran "semadi" di kamar mandi itulah, Susi bisa menghemat anggaran KKP hingga Rp 6,6 triliun, atau 42 persen dari anggaran belanja pada 2016. Ia berharap agar efisiensi itu tetap bisa dilakukan sehingga menghemat anggaran negara.

Cara Susi menghemat anggaran sempat akan dijadikan percontohan pengelolaan anggaran di kementerian lain. Efisien anggaran menjadi penting menyusul masih defisitnya APBN.

https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/16/105818426/kisah-susi-hapus-inefisiensi-anggaran-kkp-hingga-semadi-di-kamar

Terkini Lainnya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Whats New
Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke