Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Jamu" Racikan BI agar Rupiah Perkasa

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan moneter di Amerika Serikat masih membayangi rupiah pada 2019. Bukan tak mungkin nilai tukar rupiah kembali tertekan oleh dollar AS seperti tahun lalu.

Namun demikian, Bank Indonesia (BI) sudah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk membuat rupiah perkasa tahun ini. Kebijakan-kebijakan tersebut disebut sebagai jamu oleh Gubenur BI Perry Warjiyo.

"Saat ada ketidakpastian harus mampu meramu jamu agar bisa jaga badan enggak panas dingin saat ada terpaan angin global yang tidak ramah ke badan kita," ujarnya dalam acara di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Ada lima "jamu" yang disiapkan oleh BI. Pertama, kebijakan moneter yang menitikberatkan kepada pengendalian likuiditas oleh bank sentral.

Kedua, jamu kebijakan makroprudensial. Kebijakan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, misalnya dengan menaikkan suku bunga acuan.

"Ketiga, jamu sistem pembayaran dan keempat jamu pengendalian pasar keuangan," kata Perry.

Adapun jamu kelima yakni kebijakan pengembangan ekonomi syariah. Perry yakin ekonomi syariah akan membuat daya tahan ekonomi Indonesia lebih kuat.

Hal ini dinilai penting sehingga bila ada tekanan ekonomi dari luar, maka rupiah tak rentan tertekan.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah sempat menembus Rp 15.000 per dollar AS pada 2018. Pada hari ini pukul 15.37 berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot bertengger di level Rp 14.135 per dollar AS.

Angka tersebut melemah dibandingkan pada perdagangan hari sebelumnya yang mencapai Rp 14.120 per dollar AS. Beberapa waktu lalu, rupiah pun sempat menguat ke level di bawah Rp 14.000 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2019/03/04/160058926/jamu-racikan-bi-agar-rupiah-perkasa

Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke