Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kupon SBR006 Lebih Rendah dari Seri Sebelumnya, Mengapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPRR Kemenkeu) secara resmi telah membuka masa penawaran instrumen surat utang negara Savings Bond Ritel (SBR) seri 006 (SBR006) dengan kupun mengambang 7,95 persen.

Besaran kupon SBR kali ini turun signifikan jika dibandingkan dengan kupon SBR seri sebelumnya yang ditawarkan pada Januari 2019 lalu dengan kupon sebesar 8,15 persen.

Direktur Surat Utang Negara DJPRR Kemenkeu Loto S Ginting menjelaskan, turunnya kupon dari SBR006 merupakan bentuk penyesuaian dari tren penurunan suku bunga karena tingkat suku bunga global yang sudah mulai mendekati stabil.

"Memang kecenderungannya ada penurunan dari SBR yang lalu sampai saat ini. SBR005 kan bulan Januari memang ada penurunan tingkatbunga signifikan sehingga kita melihat bahwa kita memang perlu melakukan penyesuaian," ujar Loto di Jakarta, Senin (1/4/2019).

Ketidakpastian tingkat suku bunga lantaran sinyal yang diberikan oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve kian berkurang dengan pernyataan Gubernur The Fed yang sempat menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan mereka tahun ini.

Hal tersebut didukung dengan keputusan Bank Indonesia (BI) yang menyatakan tidak menaikkan suku bunga acuan yang saat ini berada di level 6 persen.

Meskipun kupon yang ditawarkan dalam SBR006 kali ini turun, Loto menilai tingkat kupon tersebut masih premium dan menarik bagi para investor ritel.

Selain itu, kupon SBR006 dengan skema floating atau mengambang membuat investor tidak perlu khawatir jika BI akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunganya.

"Tapi tidak perlu khawatir kalau ada penutunan tingkat bunga lanjutan kan sudah dibatasi (7,95 persen). Instrumen ini masih tetap kompetitif dan menarik," ujar dia.

Sebagai informasi, tingkat kupon SBR006 untuk periode 3 bulan pertama pertama (tanggal 11 April 2019 sampai dengan tanggal 10 Juli 2019) adalah sebesar 7,95 persen, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 6,00 persen ditambah spread tetap 195 bps (1,95 persen).

Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.

Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan BI ditambah spread tetap 195 bps (1,95 persen). Tingkat kupon sebesar 7,95 persen adalah berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

https://money.kompas.com/read/2019/04/01/134132726/kupon-sbr006-lebih-rendah-dari-seri-sebelumnya-mengapa

Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke