Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Sebut Pelemahan Ekonomi Global Jadi Tantangan Indonesia

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini kondisi ekonomi dunia sedang mengalami pelemahan. Ini disampaikannya usai mengikuti pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC pada 8-13 April 2019 lalu.

"Disampaikan oleh IMF bahwa kondisi ekonomi global mengalami perlemahan. Oleh karena itu, (dilakukan) revisi pertumbuhan ekonomi dunia di bawah 3,5 persen, sekarang 3,3 persen," kata Sri Mulyani ditemui di Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (17/4/2019).

Sri Mulyani menjelaskan, pelemahan ekonomi dunia itu disebabkan atau dipengaruhi negara-negara maju di luar Amerika Serikat yang mengalami perlemahan, tak terkecuali China dan negara-negara berkembang atau emerging markets.

Indonesia, kata dia, harus melihat kondisi pelemahan ekonomi global yang cukup drastis dibandingkan proyeksi awal.

"Proyeksi awal kan 3,9 persen direvisi turun jadi 3,5 persen, 3,7 persen, dan sekarang 3,3 persen. Berarti ini adalah tantangan eksternal buat kita," tuturnya.

Dia menambahkan, para pembuatan kebijakan di dunia mulai menyesuaikan kebijakan dengan adanya proyeksi global tersebut. Misalnya, bank sentral AS Federal Reserve yang kemudian lebih memilih menahan laju kebijakan dengan melakukan tinjauan ulang terhadap arah kebijakannya ke depan.

"Ini artinya, kenaikan suku bunga yang selama menyebabkan guncangan di emerging market tidak akan terjadi atau akan berhenti. Dan itu bagus untuk negara-negara seperti kita," ungkapnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, negara maju maupun negara berkembang dari sisi kebijakan fiskal sudah terbatas terkait itu. Kemampuan mereka untuk menghadapi pelemahan ini baik dari sisi moneter maupun fiskalnya sekarang ini tidak terlalu besar.

"Ini yang mungkin menyebabkan kekhawatiran bahwa perlemahan ini tidak bisa ditanagani secara cukup kuat. Karena policy di negara-negara maju dan emerging itu terbatas," sebutnya.

Pelemahan ekonomi global itu harus menjadi perhatian serius Indonesia, meskipun pada 2018 lalu pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen.

"Tentu saja kita juga melihat itu. Kemarin Indonesia itu 2018 tumbuh (ekonominya) 5,17 persen, itu termasuk sangat baik dibandingkan negara-negara lain," tandasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/04/17/163000726/sri-mulyani-sebut-pelemahan-ekonomi-global-jadi-tantangan-indonesia

Terkini Lainnya

Harga BBM Shell Per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell Per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke