Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Pemerintah "Ngebut" Tarik Utang Pada Kuartal I-2019

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) gencar menarik utang pada kuartal I-2019. Berdasarkan data realisasi APBN, jumlah penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) atau surat utang mencapai Rp 185,8 triliun.

Angka penarikan utang Ini tumbuh 27,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang hanya Rp 145 triliun. Adapun dibandingkan target APBN 2019, realisasi itu setara 47,8 persen.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan, ada sejumlah alasan gencarnya penarikan utang di kuartal pertama 2019.

"Ini tidak lepas dari front loading, di mana kita memanfaatkan incoming bids (permintaan) yang tinggi di kuartal I-2019," ujarnya dalam konferensi pers APBN KITa, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Menurut Kementerian Keuangan, permintaan terhadap surat utang Indonesia berasal dari dalam dan luar negeri. Namun demikian, permintaan utama datang dari luar negeri.

Kedua, penarikan utang yang gencar di kuartal I-2019 karena pemerintah mengantisipasi utang jatuh tempo pada kuartal II-2019.

Pada bulan Maret hingga Mei 2019, kata Luky, utang jatuh tempo pemerintah cukup tinggi. Namun ia tidak menyebut besaran utang jatuh tempo tersebut.

Hingga akhir Maret 2019, total pembiayaan utang di APBN 2019 mencapai Rp 177,9 triliun, naik 18,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

https://money.kompas.com/read/2019/04/22/181700326/alasan-pemerintah-ngebut-tarik-utang-pada-kuartal-i-2019

Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke