Chief of Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita mengatakan, dalam tiga hari uji coba, terlihat adanya penurunan permintaan atau orderan Go-Ride yang cukup signifikan.
"Sehingga ini berdampak pada penghasilan mitra driver kami," kata Nila dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (20/5/2019).
Meski begitu, demi mendukung pemerintah dalam implementasi Kepmenhub tersebut, Go-Jek akan terus melanjutkan penggunaan tarif uji coba layanan Go-Ride. Untuk lebih menarik minat masyarakat, Go-Jek menyiasatinya dengan berbagai promosi berupa diskon tarif.
Nila mengatakan, hal ini perlu dilakukan untuk menjaga tingkat pemintaan konsumen. Meski begitu, ia menyadari bahwa promosi hanya baik jika diterapkan dalam jangka pendek. Namun, dampaknya tidak baik bagi keberlangsungan usaha jika diterapkan dalam jangka waktu panjang.
"Subsidi berlebihan untuk promosi (diskon tarif) memberikan kesan harga murah, namun hal ini semu karena promosi tidak dapat berlaku permanen," kata Nila.
Dalam jangka panjang, subsidi berlebihan akan mengancam keberlangsungan industri, menciptakan monopoli, dan menurunkan kualitas layanan dari industri itu sendiri.
Ancaman terhadap keberlangsungan industri dapat mengakibatkan hilangnya peluang pendapatan bagi para mitra driver. Go-Jek, kata Nila, ingin menjaga keberlangsungan industri ini agar mitra driver mereka terus mendapat sumber penghasilan yang berkelanjutan.
Di sisi lain, para konsumen tetap dapat menikmati layanan yang aman, nyaman, dan berkualitas.
Go-Jek akan terus melaporkan perkembangan terkait uji coba tarif kepada Pemerintah untuk dapat saling memberikan dan menerima masukkan.
"Kami berharap dapat bersama-sama menciptakan industri yang sehat, sehingga dapat terus mempermudah hidup konsumen serta menjaga pendapatan dan kesejahteraan driver yang berkesinambungan," kata Nila.
https://money.kompas.com/read/2019/05/21/074600226/tarif-baru-ojek-online-sempat-bikin-orderan-go-jek-turun