Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Airbus Bantah Dapat Keuntungan dari Kasus Boeing 737 MAX


“Saya perlu mengklarifikasi, ini tidak menguntungkan siapa pun di industri penerbangan, termasuk Airbus. Ini adalah sebuah tragedi yang harus diselesaikan Boeing. Tetapi tidak baik bagi pesaing untuk melihat keuntungan dari masalah pesawat tertentu," kata Scherer seperti dikutip dari  CNBC, Senin (18/11/2019).

Sekitar 400 unit 737 Max dilarang mengudara sejak pertengahan Maret 2019, menyusul dua kecelakaan dalam waktu kurang dari lima bulan yang menewaskan sebanyak 346 orang. Boeing pun menghentikan pemasaran dan fokus pada perbaikan teknikal 737 MAX, agar bisa  layak untuk mengudara.

Hal itu membuat maskapai untuk membatalkan ribuan penerbangan, menaikkan biaya, dan ujungnya pada berkurangnya pendapatan maskapai.

Boeing dan Airbus, disebut-sebut sebagai duopoli yang menguasai industri pesawat komersial global sejak tahun 1990-an. Masing-masing menguasai hampir setengah pasar pesawat komersial dunia.

Namun, pesanan pesawat dari masing-masing maskapai perusahaan lebih kecil tahun ini karena industri menghadapi masalah ekonomi global yang melambat, perubahan iklim dan masalah keselamatan.

Airbus dengan pangsa pasar terbesar di Eropa, tahun ini mengalami penurunan target jual akibat penundaan pembangunan pabriknya di Hamburg, Jerman.

Awalnya Airbus menargetkan pengiriman pesawat 880 sampai 890 unit. Namun jumlah yang terealisasi sampai kuartal tiga adalah 860 pesawat dengan pendapatan operasional sebesar 1,6 miliar euro atau 1,78 miliar dollar AS pada kuartal ketiga 2019.


https://money.kompas.com/read/2019/11/18/064000426/airbus-bantah-dapat-keuntungan-dari-kasus-boeing-737-max-

Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke