Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kalahkan Vietnam, Apa Saja Jurus Bahlil Lahadalia?

Dalam acara Executive Dinner dengan para redaktur pelaksana media, Senin (18/11/2019) malam, Bahlil mengungkapkan setidaknya ada 4 upaya untuk meningkatkan pertumbuhan investasi yang berkualitas.

Bahlil bercerita bahwa dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa merealisasikan komitmen investasi yang sudah masuk ke BKPM.

"Salah satu perintah Presiden adalah investasi yang bermuara pada lapangan kerja," kata mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu, di Jakarta.

Untuk mewujudkan hal itu, Bahlil mengaku terus masuk bekerja untuk membedah semua persoalan BKPM.

"Sudah 3 minggu saya di BKPM hampir tiap Sabtu Minggu masuk. Jadi enggak ada libur-libur, untuk membedah apa persoalannya," sebut dia.

Nah langkah apa yang dilakukan Bahlil untuk merealisasikan permintaan Presiden Jokowi?

Awalnya menurut Bahli, dirinya memahami bahwa BKPM itu tugas utamanya adalah untuk melakukan promosi dan kemudian meningkatkan kemudahan usaha.

Untuk bisa meningkatkan investasi, Bahlil menyebut pihaknya mengubah pola tersebut. "Yang pertama, KPI (key performance indicator) yang kita bentuk adalah membangun kemudahan usaha dulu," ucapnya.

Dia mencontohkan Vietnam yang menggelar karpet merah bagi para investor sehingga menjadi tujuan investasi. "Datang dijemput, setiap masalah diselesaikan, tanah diberi gratis. Kalau semua ini diberikan, pasti investor mau, tidak hanya China, saya juga mau. Dan itu yang diinginkan inevstor," katanya.

Sementara di Indonesia seperti berbanding terbalik. Untuk lahan saja Bahlil menyebut kofliknya mencapai Rp 223 triliun dari total komitmen investasi senila Rp 708 triliun. Belum lagi masalah izin yang tumpang tindih, ego sektoral, dll.

"Maka saya ubah, setelah kemudahan usaha concern saya adalah realisasi investasi," ucapnya.

"Dalam pandangan saya dan tim, kalau mampu merealisasikan investasi existing sebesar Rp 708 triliun tersebut pada satu tahun pertama, otomatis pertumbuhan ekonomi kita akan naik," tambah dia.

Menurut dia, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5 ke 6 persen, rumusnya cuma satu, yakni realisasi investasi mencapai Rp 1.000 triliun.

Adapun langkah ketiga yang ditempuh Bahlil, adalah adanya kewajiban bagi investor asing maupun dalam negeri yang berinvestasi di daerah untuk menggandeng pengusaha nasional di daerah yang memenuhi syarat.

"Kemarin itu sudah putus di ratas. Presiden sudah perintahkan kepada BKPM untuk semua investasi yang masuk ke daerah agar merekomendasikan pengusaha nasional di daerah yang memenuhi syarat. jangan sampai asal tunjuk," ucapnya.

Sementara jurus keempat Bahlil adalah masalah kewenangan. Dia menila selama ini UU No 25 tahun 2007 tentang penanaman modal belum seutuhnya dilaksanakan secara murni dan konseuksen.

"Supaya BKPM bisa bekerja total, maka kewenangan harus dikasih," tegasnya.

Dia mencontohkan mengenai Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS).

"OSS sudah bagus tapi hanya pas NIB-nya (Nomor Induk Berusaha) saja. Tapi untuk urusan izin-izin kan kembali lagi ke kementerian lembaga dan kita hanya mendapat notifikasi. Dan bukan rahasia lagi, itu butuh waktu," ujarnya.

Selain itu, Bahlil juga meminta kewenangan terkait insentif fiskal. Selama ini sebut dia, BKPM hanya mengajukan kepada kementerian keuangan cq dirjen pajak untuk urusan perusahaan-perusahaan yang mendapatkan insentif fiskal.

"Alhamdulillah kemarin kami sudah mengusulkan kepada Pak Presiden. Dan sekarang sudah diputuskan, bahwa urusan tax holiday, tax allowance, dan izin-izin semua sudah diberikan kepada BKPM. Tinggal kami tindak lanjuti dengan surat, permen-permen masing-masing," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/19/115234526/kalahkan-vietnam-apa-saja-jurus-bahlil-lahadalia

Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke