Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dengan Mobil Listrik, Kadin Yakin RI Jadi Produsen Otomotif Utama ASEAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berkesempatan menjadi produsen utama otomotif di Kawasan Asia Tenggara dengan mengupayakan pengembangan kendaraan listrik.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Johnny Dermawan, mengatakan optimis untuk mencapai target tersebut.

Jhonny memaparkan pada tahun 2018 yang lalu, produksi kendaraan Thailand telah mencapai 2,1 juta unit dan Indonesia baru bisa mencapai 1,3 juta unit berdasarkan data ASEAN Automative Federation atau Federasi Otomotif ASEAN.

Produksi kendaraan Thailand pun lebih berdaya saing di pasar global, dengan porsi ekspor yang mencapai 53 persen dari jumlah produksi tahun lalu.

Sementara produksi kendaraan Indonesia lebih banyak dipasarkan di dalam negeri dengan porsi 74 persen dan ekspornya baru mencapai 26 persen.

"Memang saat ini Indonesia berada di bawah Thailand dari sisi produksi ataupun ekspor otomotif. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 bisa menjadi langkah awal untuk menjadikan Indonesia pemain utama kendaraan listrik di ASEAN," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Kekayaan material atau sumber daya alam memungkinkan Indonesia menjadi produsen komponen utama mobil listrik, yaitu baterai lithium.

"60 persen biaya produksi kendaraan listrik ada pada baterai. Dari sisi ini saja Indonesia sudah memiliki daya saing yang kuat, karena jika komponen baterai diimpor dari luar biaya produksinya akan sangat mahal," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Bambang Brodjonegoro mengatakan, motor listrik yang akan diproduksi secara massal akan lebih banyak.

Akan tetapi, sekarang masih dalam tahap komersialisasi dan berharap tahun 2021 sudah siap.

"Kalau motor listrik sekarang masih komersial semoga aja tahun depan atau 2021 bisa terealisasi dan kalau mobil listrik juga ikut dikembangkan namun tidak sefokus motor," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/27/164200126/dengan-mobil-listrik-kadin-yakin-ri-jadi-produsen-otomotif-utama-asean

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke