Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masyarakat Labuan Bajo Jangan Hanya Jadi Penonton di Daerahnya Sendiri

Kenyataannya, persoalan SDM masih miris di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Karena banyak diisi oleh tenaga kerja luar daerah NTT. Di Manggarai Barat dengan jumlah penduduknya 256.000 jiwa, hanya 7 persen saja yang bekerja di industri pariwisata.

Sisanya kebanyakan bekerja sebagai petani karena penduduk di sana masih minim keahlian di sektor jasa.

"Dari 256.000 angkatan kerja kita banyak bekerja di sektor pertanian. Ada sekitar 56 persen. Dari 56 persen, 50 persennya bekerja di sektor jasa. Bekerja di pariwisata masih sedikit, hanya 7 persen dari angkatan kerja," kata Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Augustinus Rinus, Senin (9/12/2019).

Pemkab Manggarai Barat menargetkan 70 persen peningkatan tenaga ahli terampil pada 2020 mendatang. Khususnya di sektor jasa yang dinilai masih minim tenaga kerjanya. "Kalau bisa 70 persen sehingga kita jangan jadi penonton di daerah kita sendiri," harapnya.

Untuk memacu peningkatan SDM di sana, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah menggandeng banyak universitas yang ada di Labuan Bajo.

"Kami akan mendorong melalui kerja sama dengan universitas, politeknik Labuan Bajo, itu dalam rangka pengembangan SDM, khususnya Labuan Bajo Manggarai Barat. Kita dorong dan kita beri pelatihan. Sesudahnya itu, melakukan pendampingan," tuturnya.

Pihak Pemkab Manggarai Barat hingga kini masih belum merinci asal para pekerja dari luar daerah Labuan Bajo. Namun, mereka mulai berupaya mengoleksi data para pekerja migrasi itu. "Kami belum punya data yang valid. Sementara kami melakukan pendataan," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2019/12/11/215712526/masyarakat-labuan-bajo-jangan-hanya-jadi-penonton-di-daerahnya-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke