Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengingat Perseteruan Lama Susi Vs China di Insiden Kapal Kway Fey

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada yang menyangka, sebuah insiden di perairan Natuna Utara pada Sabtu siang, 19 Maret 2016, berujung pada memanasnya hubungan diplomatik Indonesia-China. 

Saat itu, Kapal Pengawas Hiu 11 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapati dalam radar sebuah kapal mencurigakan di koordinat 05°05,866’ Utara 109°07, 046’ Timur.

Perburuan langsung dilakukan terhadap kapal yang belakangan memiliki nama lambung Kway Fey 10078 dengan berat 200 gros ton yang terindikasi melakukan pencurian ikan.

Sadar dikejar, kapal motor berbendera China ini kabur. Insiden terjadi sewaktu aparat pengawas KKP memberikan tembakan peringatan ke KM Kway Fey 10078. Kapal itu tidak mau berhenti dan berusaha melarikan diri dengan berlayar zig-zag sehingga terjadi tabrakan dengan KP Hiu 11.

Setelah tabrakan, tiga personel KP Hiu 11 melompat ke kapal KM Kway Fey 10078, kemudian memindahkan delapan anak buah kapal (ABK) tersebut ke KP Hiu 11.

Namun, dalam perjalanan menggiring kapal ilegal itu untuk pemeriksaan, masalah baru datang. Sebuah kapal patroli China 310 Nanfeng asal berbobot sekitar 1.000 GT yang mengejar dan menabrak kapal ikan yang ditarik tersebut.

Kapal KM Kway Fey 10078 rusak akibat ditabrak kapal patroli bersenjata itu, sehingga tiga personel KP Hiu 11 yang berada di kapal ikan itu memutuskan kembali ke KP Hiu 11 dan meninggalkan kapal ikan ilegal tersebut. Akibatnya, kapal ikan ilegal lepas dari pengejaran aparat dan ditarik kapal patroli China.

Diberitakan Harian Kompas, 22 Maret 2016, insiden di tengah Laut Natuna ini membuat Indonesia berang. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Beijing melanggar tiga hal dalam insiden Kwey Fey. Oleh karena itu, Jakarta memprotes tiga hal kepada Beijing.

Pertama, Indonesia mengajukan protes terhadap pelanggaran atas hak berdaulat atau yurisdiksi Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Landas Kontinen Indonesia.

Kedua, pelanggaran terhadap upaya penegakan hukum oleh aparat Indonesia di wilayah ZEE dan Landas Kontinen Indonesia. Pelanggaran ketiga adalah terhadap kedaulatan laut teritorial Indonesia.

Protes itu disampaikan kepada Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta yang dipanggil Retno, beberapa hari setelahnya.

Bersamaan dengan pemanggilan itu, tersiar kabar panas dari Beijing. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menegaskan KM Kwey Fey tidak masuk perairan Indonesia.

Kapal itu dinyatakan tengah berada di 'kawasan pemancingan tradisional' China. Bahkan, seperti dilansir Reuters, Hua menyebut kapal bersenjata Indonesia menyerang dan menyandera awak kapal ikan Tiongkok. Hua meminta Indonesia melepaskan awak Kwey Fey.

Susi marah

Sementara dari Jakarta, reaksi panas sudah lebih dahulu ditunjukkan Menteri Susi Pudjiastuti. Insiden Kwey Fey menambah daftar pemicu kemarahan Menteri Susi terhadap Beijing.

Sebelumnya, pada akhir 2015, sembilan kapal ikan yang tengah ditahan di Timika dilarikan 39 ABK berkebangsaan Tiongkok. Kapal-kapal yang sebelumnya berbendera Tiongkok itu masuk daftar kapal yang akan diledakkan karena dinyatakan melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.

Pemicu kemarahan lain adalah kejadian pada 2013. Kejadian itu mirip dengan insiden Kwey Fey di mana kapal patroli KKP diintimidasi kapal patroli China saat mengejar kapal penjarah ikan berbendera China.

”Kapal ikan tersebut diduga ditabrak kapal patroli Tiongkok untuk mencegah agar kapal tidak bisa ditangkap aparat RI sewaktu masuk ke teritorial Indonesia. Pemerintah Tiongkok tidak ingin kapalnya ditangkap dan ditenggelamkan,” ujar Susi.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kolonel (P) Ranai Arif Badrudin mengemukakan, kapal KM Kway Fey 10078 telah diincar aparat saat berada di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Adapun kedatangan kapal patroli Tiongkok dan insiden tabrakan berlangsung sewaktu kapal hampir mencapai perbatasan ZEEI dan perairan teritorial Indonesia.

”Kapal KM Kway Fey 10078 hendak ditangkap aparat karena sedang menangkap ikan di perairan kita dengan menggunakan alat tangkap pukat harimau,” ujarnya.

Menurut Arif, luas ZEEI dan landas kontinen Indonesia di Laut Tiongkok Selatan mencapai 83.665 kilometer persegi dan telah diakui internasional berdasarkan Unclos.

https://money.kompas.com/read/2020/01/06/164700026/mengingat-perseteruan-lama-susi-vs-china-di-insiden-kapal-kway-fey

Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke