Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketegangan AS-Iran Bakal Hambat Aliran Modal Asing ke Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Eskalasi ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, menurut Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE), Piter Abdullah, tentu akan berdampak terhadap perekonomian global, khususnya melalui jalur pasar keuangan.

Memburuknya hubungan AS dan Iran merusak tren sentimen positif di pasar keuangan global yang terbangun pasca kesepakatan perang dagang AS dan China.

"Kekhawatiran akan terjadinya perang antara Amerika dan Iran akan menahan aliran modal asing masuk ke negara-negara berkembang termasuk ke Indonesia dan tentunya akan berdampak negatif terhadap IHSG dan juga rupiah," kata Piter kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2020).

Selain itu, ketegangan antar kedua negara tersebut juga bisa berdampak ke perekonomian melalui jalur perdagangan.

Salah satunya dengan kenaikan harga minyak mentah dunia.

"Kenaikan harga minyak akan berpengaruh besar ke APBN. Kenaikan harga BBM bisa menyebabkan beban subsidi yang meningkat signifikan," ujarnya.

Lebih lanjut Piter menjelaskan, kala ketidakpastian global meningkat alternatif pilihan investasi yang umumnya dipilih adalah emas.

"Jadi tidak heran bila ketegangan AS dan Iran memicu kenaikan harga emas," ucapnya.

Lain halnya, dengan Kepala Ekonom BNI, Kiryanto yang menyebut ketegangan AS-Iran tidak memberi efek negatif yang signifikan karena sifatnya temporer atau jangka pendek.

Ini bisa dilihat dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di awal tahun ini.

"IKK naik karena dunia usaha optimis outlook ekonomi RI di 2020 ini akan relatif lebih baik dibanding 2018 dan 2019 karena tekanan faktor eksternalnya, trade war dan Brexit mereda," katanya.

Sementara, dari faktor internalnya, Kiryanto mengatakan adanya topangan oleh kondisi makroekonomi yang stabil, inflasi rendah, efek perang dagang relatif terbatas untuk ekonomi RI, dan harga sebagian komoditas membaik.

Selain itu, stabilitas politik terjaga dan komitmen pemerintah untuk percepat belanja modal mulai awal tahun ini.

Lalu, adanya UU Omnibus Law sebagai sapu jagat untuk menyelesaikan semua kendala teknis operasional di lapangan, investasi langsung akan membesar.

Adapun kebijakan moneter atau makroprudensial Bank Indonesia yang akomodatif pro pertumbuhan serta kebijakan fiskal Kementerian Keuangan yang counter-cyclical untuk mendorong aktivitas ekonomi.

"Keyakinan dunia usaha inilah yang membuat IKK membaik dan akan bertahan di sepanjang 2020 ini. Pendek kata, lebih banyak good news ketimbang bad news," ucap Kiryanto.

https://money.kompas.com/read/2020/01/08/131900726/ketegangan-as-iran-bakal-hambat-aliran-modal-asing-ke-indonesia-

Terkini Lainnya

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke