Bahkan ia mengatakan, teknologi artificial intelligence bisa digunakan untuk mengelola sektor pertanian Indonesia.
"Ke depan kita tidak boleh lagi melakukan pertanian dengan alat tradisional. Ke depan kita harus mengelola pertanian yang berbasiskan pada artificial intelligence, yang dikelola dengan sistem yang terstruktur," ujarnya di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Menurut Mentan, terdapat 4 aspek yang perlu diperhatian dalam mengelola pertanian maju, mandiri dan modern. Pertama, melakukan upaya untuk peningkatan produksi dan produktivitas melalui gerakan nasional.
Kedua, menurunkan biaya pertanian hingga berada di posisi rendah melalui peningkatan efisiensi dan pengembangan kawasan berbasis korporasi.
Ketiga, pengembangan dan penerapan mekanisasi serta akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi.
"Keempat adalah ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan termasuk lahan rawa dan sub optimal lainnya serta penyediaan air (irigasi, embung, dan bangunan air lainnya)," kata dia.
Adapun dalam mendukung keempat aspek tersebut, ia mengatakan pemerintah telah membentuk lembaga Komando Startegi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di tiap Kecamatan.
Komando ini merupakan komando yang sudah dilengkapi dengan agriculture war room (AWR) sebagai ruang monitoring dari semua kegiatan pembangunan pertanian.
"Jadi di setiap daerah akan ketemu saya setiap jumat melalui AWR. Alat ini juga secara tidak langsung mampu memonitoring kegiatan penyuluh setiap hari saya pastikan saya akan mengetahui apakah mereka kerja atau tidak," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/01/27/180540426/mentan-kita-harus-kelola-pertanian-berbasis-artificial-intelligence