Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Stimulus Redam Dampak Corona, Defisit APBN Naik Rp 125 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus coroan turut memberikan dampak negatif terhadap perekonomian dalam negeri.

Untuk itu pemerintah pun menggelontorkan berbagai stimulus, salah satunya stimulus fiskal dengan pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21, PPh 22 impor, dan PPh pasal 25.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menjelaskan, dengan berbagai stimulus yang digelontorkan tersebut, defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) tahun fiskal 2020 bakal melebar jadi 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Di dalam Undang-undang APBN 2020, pemerintah menargetkan defisit sebesar 1,76 persen dari PDB.

"APBN kita akan defisit, akan naik 2,5 persen dari PDB," jelas Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah nilainya setara 0,8 persen dari PDB atau Rp 125 triliun.

"Karena belanja tidak kita rem, tapi penerimaan menurun. By design kita relaksasi defisit yang membesar," ujar Bendahara Negara.

Sri Mulyani pun merinci, dari relaksasi PPh pasal 21 atau pajak gaji karyawan, nilai relaksasinya bakal mencapai Rp 8,6 triliun.

Angka tersebut merupakan estimasi yang dihitung dari kinerja perusahaan per tahun 2019.

Adapun untuk relaksasi PPh 22 impor, besaran pajak yang tidak dibayarkan perusahaan diperkirakan bakal mencapai Rp 8,15 triliun.


Implementasi relaksasi PPh 22 bakal berlaku untuk 19 sektor industri manufaktur yang paling terdampak virus corona.

"19 sektor industri tersebut merupakan rekomendadsi KADIN dan APINDO. Karena perusahaan itu terdistruksi impor bahan bakunya dari RRT, mereka harus menunggu atau cari supply lain untuk bahan bakunya, kita relaksasi untuk pasal 22 impor mereka. Ini akan sangat membantu perusahaan dari sisi cashflownya," jelas dia.

Untuk PPh pasal 25, atau pajak penghasilan korporasi akan diberi diskon sebesar 30 persen kepada 19 sektor industri manufaktur.

"Sama seperti PPh 22 baik yang berlokasi di KITE maupun non KITE, termasuk yang UMKM, ini diberlakukan April sampai September 6 bulan, Ini akan mengurangi beban cashflow perusahaan yang biasanya melakukan PPh 25 sebesar Rp 4,2 triliun," terang Sri Mulyani.

Untuk stimulus beripa Restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pemerintah tidak memberikan batasan restitusi dan pelonggaran audit untuk eksportir.

Sementara untuk non manufaktur akan diberikan resitusi dengan pelonggaran batasan dari Rp 1 miliar menjadi Rp 5 miliar.

Sri Mulyani memperkirakan, total restitusi bakal mencapai Rp 1,97 triliun.

"Jadi untuk 19 sektor tertentu restitusi PPN ini dan trutama eksportir mendapatkan relaksasi resiturusi PPN dipercepat dimulai April sampai dengan Maret sampai dengan September," jelas Sri dia.

https://money.kompas.com/read/2020/03/13/124750626/ada-stimulus-redam-dampak-corona-defisit-apbn-naik-rp-125-triliun

Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke