Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Malaysia Lockdown, Singapura Kalang Kabut | BUMN Impor Alat Tes Corona

Beberapa berita yang masuk terpopuler di antaranya adalah kepusingan yang dihadapi Singapura karena Malaysia melakukan lockdown. Sementara itu berita lain yang juga populer yaitu BUMN akan mengimpor alat tes Corona yang bisa mengidentifikasi virus tersebut hanya dalam 15 menit.

Berikut daftar berita terpopuler sepanjang hari kemarin:

1. Malaysia Lockdown, Singapura Kalang Kabut

Mulai hari ini, Rabu (18/3/2020), Malaysia mengumumkan lockdown total selama dua minggu. Malaysia akan menutup semua bisnis, kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Ini merupakan langkah drastis untuk membendung lonjakan infeksi virus corona baru. Dalam pidato pada Senin (16/3/2020) malam, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, pemerintah akan menerapkan Perintah Pengendalian Gerakan mulai 18 Maret hingga 31 Maret 2020. 

Hal ini akan mematahkan saluran tenaga kerja utama untuk Singapura. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Biaya Tes Corona Gratis, Tak Perlu Rujukan Puskesmas

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan kalau pemeriksaan virus corona di rumah sakit rujukan tidak dipungut biaya alias gratis. Sejauh ini di Indonesia, kasus positif virus corona atau Covid-19 sebanyak 134 pasien sejak diumumkan pertama kali pada 11 Maret lalu.

Sebanyak 5 orang bahkan dinyatakan meninggal. Staf Posko Tanggap Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Solo, Angga, menjelaskan pihaknya tidak membebankan biaya bagi pasien yang ingin memeriksakan diri apakah yang bersangkutan terinfeksi corona.

Selain itu, pasien juga tak perlu meminta rujukan dokter dari fasilitas kesehatan seperti Puskesmas. Asalkan, pasien melaporkan dulu ke Posko Covid-19 di RSUD Dr. Moewardi. Selengkapnya silakan baca di sini.

3. BUMN Pesan Alat Tes Corona dari China yang Bisa Deteksi dalam 15 Menit

Kementerian BUMN melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah memesan 500.000 alat rapid test corona dari China. Namun, alat tersebut belum bisa masuk ke Indonesia karena masih menunggu izin dari Kementerian Kesehatan.

“Kita menunggu izin dari Kemenkes, kalau sudah (diizinkan) bisa kita langsung kirim tes corona dengan cepat di mana-mana. Izinnya sudah kami registrasi sejak 10 maret,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Rabu (18/3/2020).

Arya memastikan, jika izin sudah dikantongi, maka alat tersebut bisa tiba dalam hitungan hari dari Hangzhou ke Indonesia. Selengkapnya silakan baca di sini.

4. Soal Karyawan Meninggal Diduga karena Virus Corona, Ini Komentar BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( BNI) masih melakukan indetifikasi terkait kabar meninggalnya seorang karyawannya yang diduga terjangkit virus corona.

Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI Bob Tyasika Ananta menyebutkan, penyebab kematiannya masih diperiksa oleh petugas kesehatan yang berwenang dan belum diketahui penyebabnya.

“Kami tidak dapat berandai-andai terkait penyebab kematian seseorang. Informasi yang valid mengenai penyebab kematiannya ada pada pihak yang berwenang,” kata Bob dalam siaran resmi, Kamis (18/3/2020).

Hingga saat ini, BNI juga tengah memantau perkembangan pegawainya yang tengah dirawat di rumah sakit. Para pegawai yang sakit tersebut berada pada status yang berlainan, yaitu 1 orang Suspect Covid-19 dan 1 orang berstatus Positif Covid-19. Selengkapnya silakan baca di sini.

5. Erick Thohir Pesan 500.000 Alat Tes Virus Corona

Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir telah menginstruksikan perusahaan pelat merah untuk memesan ratusan ribu alat rapid test virus corona dari China. Dengan adanya alat tes virus corona ini, pengecekan virus corona bisa dilakukan secara massal.

“Kami sudah pesan sekitar 500.000 (alat rapid test). RNI lagi kerja sama dengan China itu mau produksi rapid test corona,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Rabu (18/3/2020). Selengkapnya silakan baca di sini.

https://money.kompas.com/read/2020/03/19/060039026/populer-money-malaysia-lockdown-singapura-kalang-kabut-bumn-impor-alat-tes

Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke