Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susi Air hingga Alibaba, Bisnisnya Berkembang karena Bencana...

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona (Covid-19) membawa krisis tak terduga bagi perekonomian dunia, menyebabkan tidak stabilnya pasar keuangan hingga menggerus pendapatan dunia usaha.

Namun rupanya, akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali menceritakan banyak bisnis yang justru berkembang dari krisis, termasuk saat tsunami Aceh tahun 2004 hingga fenomena virus SARS tahun 2003.

Rhenald menuturkan, salah satu industri yang berkembang dari krisis adalah Susi Air, perusahaan penerbangan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dia bercerita, pesawat kecil milik Susi merupakan satu-satunya pesawat yang bisa membantu para relawan keluar dari kawasan Aceh setelah menyalurkan bantuan.

Pesawat berbodi kecil itu justru punya kelebihan menjadi sarana transportasi bagi relawan yang wara-wiri ke Aceh pada saat itu.

"Awalnya (pesawat itu) bukan untuk penumpang. Tadinya pesawat digunakan untuk mengangkut ikan hidup dan lobster yang mau diekspor. Tapi aksi kemanusiaan itu menyadarkan Ibu Susi bahwa pesawat kecil ini juga bisa dipakai untuk penumpang," kata Rhenald dalam konferensi video, Selasa (24/3/2020).

"Jadi lahirnya Susi Air itu adalah di era tsunami," lanjutnya.

Menilik lebih jauh, Rhenald juga menceritakan beberapa perusahaan dunia yang tumbuh karena krisis. Kali ini, krisis SARS pada Mei 2003 yang melanda beberapa negara, termasuk China.


SARS di China membantu salah satu perusahaan Top 5 dunia, Alibaba, tumbuh lebih subur. Saat fenomena SARS terjadi, Alibaba mencetuskan Taobao, sebuah situs berbelanja dalam bahasa mandarin.

Taobao muncul mengantarkan bahan makanan dari rumah ke rumah saat warga China sulit keluar tempat tinggalnya akibat lockdown.

"Itu sebabnya di Alibaba tiap tahun ada acara yang disebut sebagai family date (Alibaba Day) karena barang- barang jualan pada saat itu diantar oleh keluarga, murid-murid Jack Ma, dari rumah ke rumah. Dan justru hidup dan berkembang besar karena SARS," ungkap Rhenald.

Begitu pun dengan JD.com. Waktu itu, JD.com berencana memperluas jaringannya dengan membangun 45 toko baru.

Namun saat SARS terjadi, JD.com justru beralih menggunakan platform online akibat tak bisa lagi berjualan offline karena diterjang virus.

Lantas, bagaimana dengan wabah corona?

Rhenald bilang, wabah corona yang mewajibkan masyarakat belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah mampu menggeser pola hidup masyarakat.

Murid yang biasanya belajar dengan sistem manual, mulai mengakses ponsel masing-masing dan memanfaatkan ruang belajar online.

"Masyarakat mulai memanfaatkan ruang untuk konferensi video, seperti Zoom yang digunakan untuk diskusi dan belajar. Menggunakan telemedika, karena orang takut ke rumah sakit yang menjadi penyebaran virus. Jadi inilah opportunity yang muncul," ujarnya.

Ketika kondisi dan pola masyarakat berubah, pelaku usaha dituntut untuk terus berinovasi dan berkreasi mengikuti perkembangan zaman.

"Oleh karena itu maka menggunakan AI (kecerdasan buatan) merupakan tuntutan dalam komunikasi dengan kedekatan MO (Mobilisasi dan Orkestrasi)," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/03/25/100603426/susi-air-hingga-alibaba-bisnisnya-berkembang-karena-bencana

Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke