Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenkop UKM Dorong UMKM Pertanian untuk Go Digital

Asisten Deputi Pertanian dan Perkebunan Kementerian Koperasi dan UKM Dewi Syarlen menyebut cara ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk bisa menyelamatkan para UMKM sektor pertanian yang terimbas akibat mewabahnya pandemi Covid-19.

"Dengan manfaatkan ruang digitalisasi pelaku koperasi dan UMKM pertanian bisa meningkatkan pemasaran, yang awalnya mereka masih menggunakan transaksi secara offline kini mereka bisa berahli ke platfrom digital. Di era digital ini juga bisa menggunakan big data yang dimana melalui big data para petani bisa mengambil keputusan dalam bertransaksi," ujarnya ujarnya saat jumpa pers virtual, Selasa (7/7/2020).

Dewi mencontohkan dengan adanya bantuan big data tersebut para petani bisa melihat berbagai peluang dan berbagai tren tentang apa-apa saja yang digandrungi masyarakat saat ini . Dengan begitu, ketertarikan masyrakat dalam berjualan menggunakan platform online bisa meningkat.

"Mereka tahu tren seperti apa saat ini, otomatis mereka juga tahu kebutuhan pasar seperti apa. Ini yang bisa meningkatkan para petani untuk berjualan melalui online," katanya.

Sementara itu Chief Marketing Officer ekosis.id Ranggi muharam mengatakan saat ini baru ada 4.501.415 para petani dan nelayan yang sudah menggunakan internet sementara para petani dan nelayan yang belum menggunakan internet ada sebanyak 28.986.391.

Padahal pemerintah sudah memiliki berbagai proyek untuk membangun Palapa ring mulai dari wilayah Barat hingga daerah Timur di Indonesia untuk memberikan akses internet kepada masyarakat.

"Seharusnya ini menjadi peluang untuk kita bisa memanfaatkan internet. Apalagi sekarang banyak platform-platform yang bisa membantu para petani dan nelayan untuk Go Digital," katanya.

Ia menyebut misalnya saja dengan menggunakan platform online yaitu ekosis.id bisa memberikan berbagai keuntungan dan benefit untuk industri agribisnis.

"Kalau benefit untuk industri agribisnis, dengan memanfaatkan ekosisi mereka bisa langsung melakukan transaksi dengan para petani dan nelayan, bisa menghemat pembelian bahan baku produksi bahkan mereka juga bisa mendapatkan kualitas produk yang terjamin. Selain itu karena transaksinya melalui digital, mereka bisa mengetahui rincian transaksi-transaksi apa saja yang mereka lakukan secara lengkap," jelas dia.

Platform ekosis.id ini juga bisa didapatkan dengan cara mendownload aplikasi tersebut di Google Play.

Paltform ini juga sudah menggandeng beberapa market dan partner seperti di bidang pertanian ada komoditas beras organik dan Jahe, perkebunan ada komoditas Kopi, Coklat, Kelapa, Kacang-kacangan dan Nanas dan masih banyak lainnya.

https://money.kompas.com/read/2020/07/07/153755026/kemenkop-ukm-dorong-umkm-pertanian-untuk-go-digital

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke