Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen pada level Rp 14.660 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.678 per dollar AS.
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah sore ini terdorong sentimen rencana pemerintah yang berencana menyuntikkan 30 juta dosis vaksin Covid-19 kepada 15 juta orang.
Vaksin dari Sinovac diproyeksikan mulai digunakan 20 juta vaksin pertama pada akhir tahun. Sementara, kerja sama Kimia Farma dengan G42 di Uni Emirat Arab (UEA) akan menghasilkan 10 juta dosis pada Desember 2020.
“Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, uji klinis yang dilakukan G24 singkron dengan kebutuhan dalam negeri sehingga sudah bisa mendapatkan rekomendasi,” jelas dia.
Di sisi lain, pasar juga masih menunggu pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dengan masa transisi PSBB akan diperpanjang atau dihentikan dan berganti dengan masa New Normal.
“Pernyataan Anies Baswedan sangat di nanti pasar mengingat kuartal ketiga tinggal 1 bulan lagi dan pasar bisa memberikan sikap apakah Indonesia masuk dalam jurang resesi atau tidak,” jelas dia.
Menurut Ibrahim, seyogyanya Pemprov DKI harus berani mengambil sikap guna untuk kelangsungan pertumbuhan ekonomi yang saat ini masih terjadi stagnasi.
Hal ini akibat konsumsi masyarakat yang menurun, investasi yang stagnan dan pengangguran yang di taksir 12,5 persen di tahun 2020 atau diproyeksikan naik 10 persen dari tahun lalu.
https://money.kompas.com/read/2020/08/27/163639126/perkembangan-vaksin-covid-19-buat-rupiah-ditutup-menguat