Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masa Pandemi, 27 Persen Pelaku Usaha Mulai Adopsi Teknologi Digital

Dalam laporannya bertajuk DRI's Pulse Check edisi Oktober 2020, penggunaan teknologi merupakan cara pelaku usaha beradaptasi untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya.

"Sektor yang mulai menggunakan online marketing adalah jasa pendidikan 19,40 persen, industri pengolahan 7,90 persen, dan perdagangan 7,30 persen," tulis DRI dalam laporannya, Sabtu (10/10/2020).

Selain menggunakan media mainstream untuk bisnisnya, pelaku usaha juga beradaptasi melalui beberapa hal. Tercatat, 15 persen pelaku usaha melakukan diversifikasi usaha selama pandemi.

Beberapa sektor yang melakukan diversifikasi antara lain, industri pengolahan 21,97 persen, akomodasi 19,88 persen, dan perdagangan 16,71 persen.

"Sedangkan 5 persen pelaku usaha beralih ke sektor usaha yang berbeda," sebut laporan.

Adapun, adaptasi bisnis selama pandemi Covid-19 bertujuan agar pendapatan tak menurun begitu signifikan. Ada beberapa sektor yang terdampak penurunan paling besar, di antaranya adalah akomodasi 92,47 persen, dan transportasi 90,34 persen.

Sektor konsumer masih jaya

Sebaliknya, penjualan barang yang bersifat konsumsi kembali meningkat sejak Juni 2020. Sektor konsumer ini bertahan karena didukung oleh stimulus dari pemerintah selama pandemi Covid-19.

Pemerintah sendiri memberikan bantuan perlindungan sosial senilai Rp 204 triliun dan sudah terealisasi lebih dari 60 persen hingga awal september. Hal ini membuktikan sektor konsumer akan bertahan di tengah pandemi.

"Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 9,8 persen, lebih tinggi dibanding sektor lainnya meskipun pertumbuhan ekonomi melemah," sebut laporan.

https://money.kompas.com/read/2020/10/10/151700926/masa-pandemi-27-persen-pelaku-usaha-mulai-adopsi-teknologi-digital

Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke