Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonom Ini Sebut Pola Konsumsi Milenial Hancurkan Industri Otomotif, Kok Bisa?

Bhima menjelaskan, industri otomotif sebelum adanya pandemi memang sudah menurun akibat dari pola pikir konsumsi milenial.

"Sekarang tren milenial lebih peduli pada kesehatan. Ini gambaran milenial menghancurkan industri otomotif di Indonesia. Yang lebih turun penjualannya itu kendaraan pribadi. Bukan karena adanya pandemi, tetapi karena milenial tadi malas untuk beli mobil," ujarnya secara daring, Rabu (4/11/2020).

Menurut Bhima, generasi milenial lebih memilih sesuatu yang praktis, karena tersedianya transportasi daring. Kemudian, berpikir hemat karena tanpa adanya punya mobil, terbebas dari biaya parkir dan reparasi kendaraan.

"Ngapain sih milenial enggak punya mobil? Ini menarik sekali. Industri otomotif kurang bagus karena dihajar sama pola konsumsi milenial yang sangat beda sekali dengan generasi orang tuanya. Jadi, ngapain punya mobil, kalau ada transportasi online," ujar dia.

"Kalau ada mobil, akan ada biaya ke bengkel, biaya parkir. Kemudian, ada perubahan, milenial lebih suka ngekos atau ngontrak ketimbang beli rumah," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menyebutkan, industri otomotif memberikan pemasukkan devisa dari hasil ekspor sebesar Rp 24,3 triliun. Sementara, nilai impornya mencapai Rp 10,1 triliun sehingga masih terjadi surplus.

"Kalau kita lihat dari industri kita, sebetulnya CBU (Completely Built Up) kita juga terjadi surplus di dalam ekspor kita. Jadi kita banyak ekspor juga. Di dalam industri otomotif, kita bisa mencapai ekspor sekitar Rp 24,3 triliun dan impor sekitar Rp 10,1 triliun. Jadi ini, juga tanda-tanda bahwa kita masih surplus di dalam CBUnya," katanya.

https://money.kompas.com/read/2020/11/04/183800626/ekonom-ini-sebut-pola-konsumsi-milenial-hancurkan-industri-otomotif-kok-bisa-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke