Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkat Sepatu Berbahan Ceker Ayam, Nurman Bisa Raup Omzet Rp 150 Juta

Berbagai kreativitas dan inovasi pun ditunjukkan oleh para pelaku usaha untuk menghadapi persaingan pasar. Salah satunya  sepatu yang berasal dari ceker ayam.

Adalah Nurman Farieka Ramdhani dengan mengusung bendera usaha Hirka Shoes, yang berinovasi untuk mengolah ceker ayam menjadi produk sepatu bernilai tinggi.

Kepada Kompas.com Nurman menceritakan asal muasal dia membuka usaha sepatu dengan bahan ceker ayam karena ingin mencari lebih banyak pelanggan dan tidak bisa disaingi oleh pihak lain.

Awalnya Nurman sempat memiliki usaha sepatu wanita yang terbuat dari kanvas. Hanya saja, persaingannya sangat ketat di segmen ini. Akhirnya dia berinisiatif mencari jalan lain dan mengubah produk yang ia jual.

"Usaha pertama itu jual sepatu kanvas yang flat shoes, slip on.  Tetapi problemnya pembeli tetap ada tapi pesaing yang justru meningkat. Jadi saya berpikir untuk membuat produk lain yang saingannya masih minim," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).

Beruntungnya, dia memiliki seorang ayah yang memiliki background dan hobi menyulap berbagai macam jenis barang, menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Sang ayah dulu berkuliah di Politeknik Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta. Ketika berkuliah seringkali mengembangkan kulit ceker ayam sebagai raw material. Berangkat dari itu dia pun berkeinginan untuk kembali berjualan sepatu dengan bahan baku ceker ayam.

Dengan dibantu oleh 9 karyawannya dan ayahnya, Nurman resmi membuka usaha sepatu Hirka Shoes pada tahun 2014.

"Sebelum kami rilis di tahun 2017, di tahun 2015 itu kami fokus ke riset. Lumayan lama memang, mulai dari riset material, riset produk hingga riset pasar dan alhamdullilah 2017 kami resmi launching," ungkapnya.

Sepatu berbahan dasar ceker ayam itu pun diterima dengan baik oleh pasar. Bahkan, banyak para pelanggannya yang menyukai karena ketahanan bahan baku yang membuat produknya lebih kokoh ketimbang dari produk lain.

Untuk lebih memperkenalkan produknya Nurma mengikuti berbagai pameran. Hal ini membuat produknya semakin dilirik oleh masyarakat. Tidak hanya lokal, mancanegara pun berminat dengan produk unik tersebut.

Produk Nurman pun menembus pasar ekspor mulai Malaysia, Singapura, Hong Kong, Brazil, Perancis, Inggris, hingga Turki.

"Alhamdullilah, banyak yang melirik. Apalagi dengan bantuan media internasional Reuters hingga Busines Insider, sangat berpengaruh pada omzet kami," jelasnya.

Mengenai omzet sendiri, dia mengaku, dalam sebulannya berhasil mendapatkan Rp 100 juta hingga Rp 150 juta, bahkan pernah suatu kali berhasil mendapat omzet Rp 200 juta.

Namun sayangnya semenjak ada pandemi usahanya sempat tergoncang. Omzetnya pun tergerus hingga 40-60 persen.

Oleh sebab itu, mau tak mau, dia harus merumahkan 2 karyawannyanya sembari mencari strategi yang lain.

Untuk harga produknya sendiri dia membanderol dari harga Rp 490.000 hingga Rp 2,5 juta untuk pasar Indonesia. Sedangkan untuk pasar internasional Nurman mematok harga mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.

Ke depannya pun Nurman berencana membuka toko offline pertamanya di Kota Bandung. Dia juga akan menambah beberapa model sepatunya selain Balawan, Tafiaro, Jokka, dan Renjana.

Sejauh ini Nurman hanya memiliki toko online yang diekspos melalui media sosial seperti Instagram @hirka.official, website di linktr.ee/hirka.official dan beberapa platform e-commerce seperti Blibli, Tokopedia, dan Shopee.

"Sejauh ini kita punya galeri saja di Kota Bandung di jalan Moh.Toha, dan beberapa toko online tapi ke depan kami berencana mau buka toko offline di Bandung," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2020/12/20/111100126/berkat-sepatu-berbahan-ceker-ayam-nurman-bisa-raup-omzet-rp-150-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke