Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Langkah Kementan Tekan Harga Telur Ayam yang Melonjak

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang akhir tahun harga telur ayam terus merangkak naik.

Saat ini harga telur ayam di sejumlah pasar bahkan mencapai Rp 30.000 per kilogram.

Merespons lonjakan harga tersebut, Kepala Bidang Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Inti Pertiwi mengatakan, Kementan mengambil langkah untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran di daerah-daerah yang memang cukup tinggi kenaikannya.

"Kebijakan kita saat ini adalah bagaimana mendistribusikan telur ayam yang ada di peternak ke konsumen. Sehingga kita ada di tengah, tidak merugikan produsen karena tetap harga yang menguntungkan, tapi ke konsumen juga tidak terlalu tinggi," ujar Inti kepada Kompas.com, dikutip Selasa (22/12/2020).

Oleh sebab itu, Kementan melakukan identifikasi untuk mengetahui wilayah mana saja yang saat ini tingkat produksi telur ayamnya sedang tinggi.

Sebab, saat produksi banyak maka harga komoditas tersebut pun cenderung tidak terlalu mahal.

Selanjutnya, telur ayam dari wilayah tersebut akan di distribusikan ke daerah-daerah yang memang memiliki kenaikan harga cukup tinggi.

Namun, biaya pendistribusian tersebut ditanggung oleh pemerintah.

Dengan demikian, harga jual ke masyarakat akan jadi lebih terjangkau karena sejak awal penjual tak dibebankan biaya distribusi.

"Biaya distribusi itu kan akan menambah harga jual, tapi biaya distribusi ini ditanggung pemerintah, sehingga konsumen tidak dapat harga yang terlalu tinggi. Jadi pemerintah sekarang perannya distribusi," kata Inti. 

Salah satu daerah yang diterapkan kebijakan ini adalah DKI Jakarta.

Inti mengatakan, upaya penyediaan harga telur ayam yang terjangkau sudah dilakukan dengan memasok 10-15 ton per minggunya dari Blitar.

Telur ayam tersebut dijual di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) milik Kementan seharga Rp 24.000 per kilogram, sesuai dengan harga acuan telur ayam di tingkat konsumen dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020.

Hanya saja, kata Inti, kebijakan tersebut belum masif dilakukan ke seluruh daerah di Indonesia.

Oleh sebab itu, saat ini Kementan berupaya meningkatkan pendistribusian telur ayam ke daerah-daerah yang memiliki kenaikan harga cukup tinggi, termasuk daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal.

"Misalnya seperti ke Papua, Sulawesi Utara, juga Jawa Tengah, ini yang harus diprioritaskan untuk di bantu. Ke depan sudah direncanakan untuk distribusikan ke wilayah-wilayah itu," ungkap Inti.

Kementan, lanjut dia, juga sudah berkoordinasi dengan kepala dinas di setiap provinsi untuk lebih dulu mencari sumber telur ayam di wilayahnya, dan untuk bisa disitribusikan secara merata sehingga dengan pasokan yang memadai akan perlahan menekan harga.

Namun, jika pada akhirnya di wilayah tersebut memang tak memiliki sumber telur ayam, maka pemerintah pusat akan turun tangan membantu dengan mencari daerah lain yang pasokannya cukup banyak sehingga bisa didistribusikan ke daerah tersebut.

"Kalau enggak punya sumber telur, baru lapor, nanti kami dari pusat carikan mana yang sedang panen, nanti kita hubungkan antara provinsi tersebut dengan provinsi yang harganya tidak terlalu tinggi karena sedang panen. Jadi kalau ada potensi di wilayahnya manfaatkan dulu, kalau tidak ada cari dari daerah lain," jelas Inti.

Adapun berdasarkan data PIHPS per Senin (21/12/2020), harga telur ayam di DKI Jakarta sebesar Rp 28.650 per kilogram, Aceh sebesar Rp 29.650 per kilogram, Kalimantan Tengah sebesar Rp 30.550 per kilogram.

Kemudian Sulawesi Utara sebesar Rp 37.250 per kilogram, Maluku Utara sebesar Rp 38.650 per kilogram, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 31.700 per kilogram, bahkan di Papua sebesar Rp 42.350 per kilogram.

https://money.kompas.com/read/2020/12/22/113226226/ini-langkah-kementan-tekan-harga-telur-ayam-yang-melonjak

Terkini Lainnya

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke