Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Integrasikan Pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok, Menhub: Kita Bisa Kalahkan Singapura

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan, seluruh pembangunan Pelabuhan Patimban dapat rampung pada 2027. Pelabuhan yang digadang-gadang jadi terbesar di Indonesia itu akan memiliki kapasitas sebesar 7,5 juta TEUs.

Budi mengklaim, nantinya apabila Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, disinergikan, maka kapasitasnya dapat mengalahkan dua pelabuhan paling sibuk di dunia, yakni Pelabuhan Shanghai dan Pelabuhan Singapura.

"Ke depan Patimban ini bisa jadi pelabuhan internasional yang mampu melayani peti kemas 7,5 juta TEUs. Saya yakin bahwa apabila itu terjadi, dan kita mensinergikannya dengan Tanjung Priok maka kita bisa menyamai, bahkan mengalahkan Shanghai dan Singapura," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (7/1/2021).

Lebih lanjut, mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu, menyebutkan, satu kelebihan yang dimiliki oleh Pelabuhan Patimban ialah, lokasinya yang berdekatan dengan kawasan industri Jawa Barat, sehingga mampu menjadi penghubung dengan aktifitas perdagangan nasional maupun internasional.

"Dengan kata lain, Patimban sebagai work connecting port," katanya.

Selain itu, Pelabuhan Patimban diproyeksi menjadi pelengkap fungsi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Majalengka.

"Diharapkan bisa stimulir arus barang jasa dan logistik dari kawasan aglomerasi industri Rebana, mulai dari Cirebon, Patimban dan juga kawasan industri di sekitarnya," ucap Budi.

Sebagai informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam 3 tahap. Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.75 juta TEUs peti kemas.

Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUs dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7 juta TEUs.

https://money.kompas.com/read/2021/01/07/143500726/integrasikan-pelabuhan-patimban-dan-tanjung-priok-menhub--kita-bisa-kalahkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke