Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fundamental Bagus, Saham-saham BUMN Jadi Incaran Investor

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini mencatatkan 15 saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 21 saham anak BUMN.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari top 20 kapitalisasi pasar seluruh perusahaan yang tercatat di BEI, terdapat 5 BUMN dan anak BUMN yang masuk ke dalam daftar tersebut.

“Secara fundamental, perusahaan-perusahaan tercatat BUMN dan anak BUMN mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Sejak IPO, rata-rata perusahaan mencatatkan kenaikan performa yang cukup signifikan dari sisi pertumbuhan aset, pendapatan dan juga laba bersih,” kata Nyoman kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Nyoman mengatakan, selain dari sisi fundamental, kinerja emiten BUMN juga tercermin dari valuasi perusahaan-perusahaan tersebut di pasar, di mana rata-rata perusahaan tercatat BUMN dan anak BUMN mencatatkan valuasi yang terus bertumbuh secara jangka panjang sejak IPO.

Di sisi lain, Nyoman mengatakan, IPO BUMN dan anak BUMN sampai dengan saat ini sangat disambut baik oleh investor.

Hal ini terlihat dari cukup aktifnya saham-saham yang ditransaksikan oleh para investor.

“Berdasarkan data BEI kuartal I sampai kuartal III tahun 2020, 36,13 persen nilai transaksi saham di BEI berasal dari transaksi jual-beli saham perusahaan BUMN dan anak BUMN. Saat ini market cap saham-saham BUMN dan anak BUMN memiliki porsi 25,8 persen terhadap seluruh market cap saham-saham tercatat di BEI,” jelas dia.

Menurut Nyoman, dengan IPO dan mencatatkan saham di BEI, BUMN mendatangkan manfaat bagi berbagai pihak.

Dari sisi perusahaan, IPO dapat membantu BUMN untuk memperoleh pendanaan yang berkelanjutan, menciptakan kemandirian perusahaan, meningkatkan profitabilitas, efisiensi, dan juga memperkuat tata kelola perusahaan.

Bagi pemerintah, semakin banyaknya perusahaan BUMN go public diharapkan semakin meningkatkan kinerja perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi terhadap APBN dalam bentuk dividen dan pajak bagi negara.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian BUMN, penerimaan negara yang bersumber dari BUMN (setoran pajak dan dividen) mencapai Rp 280 triliun atau 18 persen terhadap realisasi total penerimaan negara dari perpajakan tahun 2019 yang sebesar Rp 1.545,3 triliun.

Nyoman menambahkan, keberadaan BUMN sebagai perusahaan terbuka, diharapkan dapat menjadi sarana optimalisasi alokasi sumber daya yang tersedia dan penyerapan tenaga kerja.

Emiten BUMN juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat Indonesia melalui proses pemerataan kepemilikan perusahaan negara.

“Bagi pasar modal, IPO BUMN juga dapat meningkatkan likuiditas pasar modal dan menambah opsi sarana investasi bagi para investor pasar modal,” tegasnya.

BEI berharap kinerja emiten-emiten BUMN dapat terus meningkat dengan tetap memperhatikan regulasi dan ketentuan yang berlaku, serta mengedepankan transparansi kepada investor publik.

BEI menyambut baik BUMN dan entitas anak untuk dapat melakukan IPO serta menjadi Perusahaan Tercatat di BEI.

“Kami pun dengan senang hati memberikan dukungan kepada BUMN dan Entitas Anak untuk mendapatkan informasi terkait dengan IPO dengan serangkaian kegiatan edukasi pendampingan kepada manajemen dan tim perusahaan,” jelas Nyoman.

Sebelumnya, BEI menyebut ada setidaknya 27 perusahaan yang bakal melantai di BEI.

Berdasarkan catatan BEI, per 4 Februari 2020, 27 perusahaan tersebut sedang dalam proses evaluasi.

Adapun beberapa perusahaan juga tengah bersiap untuk IPO, antara lain anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Kemudian, anak usaha PT Pertamina (Persero), dan selanjutnya anak usaha PT Adhi Karya (Persero), PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Gedung (AGP).

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/02/09/103204526/fundamental-bagus-saham-saham-bumn-jadi-incaran-investor

Terkini Lainnya

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke