Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN ENTREPRENEUR KOMPASIANA] Cara Ekstrem Dukung UMKM | Pahami Etika Berwirausaha | Mulai Bisnis dengan Teman

KOMPASIANA---Tahun 2020 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam situsnya menyatakan jika peran utama dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini adalah memperluas kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja.

Tapi, pada tahun yang sama pandemi covid-19 datang: semua terdampak, termasuk UMKM itu sendiri.

Karena, biar bagaiamanapun, Kontribusi usaha mikro kecil menengah ( UMKM) terhadap perekonomian Indonesia memang cukup besar.

Kemudian yang jadi pertanyaan besarnya adalah bagaimana kita bisa membantu UMKM untuk sama-sama menyelamatkan perekonomian?

Selain konten terkait UMKM masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya pada sub-kategori Enterpreneur di Kompasiana.

1. Cara Ekstrem Saya Mendukung Usaha Mikro Saat Pandemi

Kompasianer Dee Daveenaa membuka tulisannya dengan sedikit kepiluan: Sedihnya Usaha Mikro Saat Ini.

Para-frasa tersebut ditulis bukan tanpa sebab. Karena, ketika kondisi tubuhnya sedang dalam pengawasan dokter, Kompasianer Dee Daveenaa mendengar tukang nasi goreng yang lewat, malam-malam.

Akan tetapi ada yang berbeda malam itu, kini penjual nasi goreng bukan hanya menggunakan kentungan melainkan pengeras suara.

"Hati langsung iba mendengarnya, terbayang betapa pedagang mie tek-tek berusaha keras agar yang mendengar tergugah untuk membeli," tulis Kompasianer Dee Daveenaa.

Namun, karena sedang dalam pengawasan doktek itu tak bisa ia lakukan. Memang sudah ada bantuan UMKM dar pemerintah, tapi ada masih mengganjal dan membuatnya bingung.

"Yang jelas bantuan gaji bagi yang bekerja yang sejak awal bikin saya bingung, kenapa orang masih kerja dikasih bantuan? Semoga alokasi dana mereka bisa dialihkan bagi bantuan produktif UMKM," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

2. Jangan Sepelekan Etika Komunikasi Tertulis dalam Berwirausaha, Kenapa?

Sebelum memutuskan untuk berwirausaha, ada baiknya memahami etika komunikasi tertulis yang efektif para Wirausahawan.

Tujuannya, menurut Kompasianer Sigit Eka Pribadi, yakni sebagai standar dan acuan dalam menilai kepribadian wirausaha yang sedang dijalankan, termasuk juga sebagai nilai kepribadian diri para wirausahawannya sendiri.

"Etika komunikasi bisnis itu juga amatlah perlu komunikasi tertulis yang efektif dan perlu komunikasi berbalas dengan ajeg menerima maupun menyimak dari hasil timbal balik komunikasi tertulis tersebut," lanjutnya.

Karena untuk memahami mana yang menjadi tujuan kita dalam menjalankan usaha bisa diukur dengan baik hingga tersampaikan sesuai apa yang diinginkan.

Setidaknya Kompasianer Sigit Eka Pribadi menuliskan ada 3 poin yang mesti diperhatikan. (Baca selengkapnya)

3. Ketika Pandemi Membuka Ruang untuk Para Kreator

Kompasianer Andini Harsono bertanya pada awal tulisannya: Benarkah pandemi memberi kesempatan bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas hidup?

Seperti paradoks, ketika pandemi memberi dampak langusung kepada banyak orang, akan tetapi di sisi lain justru meningkatkan kualitas hidup.

Namun, dalam bayangan Kompasianer Andini Harsono, mereka ini adalah para kreator.

"Bukan kreator namanya kalo tidak kreatif. Selain itu, banyaknya ruang untuk para kreator berkarya bisa menjadi wadah para kreator meningkatkan keahlian," tulisnya.

Oleh karena itu melalui tulisannya, Kompasianer Andini Harsono memberikan kiat-kiat yang bisa dilakukan para kreator agar bisa menjaga eksitsensi hingga mendapatkan pundi-pundi rupiah. (Baca selengkapnya)

4. Bisnis Bareng Teman Itu Asyik, tapi Siap-siap Juga Sama Dramanya

Seberapa menyenangkan mengajak berbisnis teman sendiri?

Kompasianer Sharfina pernah mencobanya sebanyak 3 kali ketika masih menjadi mahasiswa ketika itu.

"Awal ide bisnis itu muncul dikarenakan tekad kami yang ingin menghasilkan uang sendiri agar tidak merepotkan orangtua, kan sudah dewasa juga, masa masih minta uang sama orangtua melulu," tulisnya mengenang momen tersebut.

Jika membayangkan beragam pengalaman yang sudah dialami tersebut, dari munculnya kompetitor serupa hingga merelakan dagangannya dibagikan cuma-cuma, Kompasianer Sharfina memberikan 5 pembelajaran yang bisa diikuti jika ingin melakukan hal serupa. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/02/26/161600026/-tren-entrepreneur-kompasiana-cara-ekstrem-dukung-umkm-pahami-etika

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke