Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] "Post Power Syndrome" Sebelum Pensiun | Pensiunan Perlu Tetap Beraktivitas | Pekerja yang Tidak Sadar Masa Pensiun

KOMPASIANA---Bagi para pekerja masa pensiun pasti akan datang juga. Baik karena durasi masa kerja yang telah usai atau bisa juga karena seorang pekerja memilih untuk menyudahi masa kerja lebih awal.

Seperti halnya memasuki fase baru dalam hidup, menjalani masa pensiun juga membutuhkan persiapan sedini mungkin agar ketika waktunya tiba kita dapat lebih mudah beradaptasi.

Persiapan yang dilakukan tak hanya soal pengelolaan finansial tapi juga dari segi mental. Sayangnya, persiapan menghadapi masa pensiun ini yang kerap dilupakan oleh para pekerja di Indonesia.

Berikut adalah 4 konten menarik yang bisa membantu kamu untuk mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan saat masa pensiun.

1. Cegah "Post Power Syndrome" Sebelum Pensiun dan Menualah dengan Bahagia

Pada masa pensiun, semua hal yang dimiliki pekerja akan hilang, seperti uang, tanggung jawab, kekuasaan, hingga hak-hak istimewa lainnya.

Di titik inilah orang tersebut akan mengalami siksaan batin termasuk post power syndrome yang mengakibatkan gangguan yang cukup berat bagi kehidupan di usia senja.

Terkait itu Kompasianer Tito Prayitno dalam artikelnya mengurai hal-hal apa saja yang harus diketahui dan dilakukan agar post power syndrome bisa diatasi dan kita dapat menjalani masa pensiun dan menua dengan bahagia. (Baca Selengkapnya)

2. Sensitifnya Suami yang Baru Pensiun, Istri Perlu Hati-hati

Ketika suami memasuki masa pensiun bisa jadi itu adalah masa-masa sensitif bagi mereka.

Pada saat seperti itu istri sebagai pendamping juga perlu untuk beradaptasi dan menyikapinya dengan bijak.

Menurut Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang jika suami menjadi lebih sensitif di masa pensiun, istri perlu lebih sering menemani dan melayani suami, termasuk menjadi pendengar yang baik kala suami bercerita tentang kehebatannya di masa lalu.

"Kunci terbaik, kembali kepada kasih sayang yang tulus dari istri ke suami dan sebaliknya," tulisnya. (Baca Selengkapnya)

3. Inilah Alasan "Retirees" Perlu Tetap Beraktivitas!

Banyak orang berpikir bahwa masa pensiun adalah masanya untuk benar-benar rileks, beristirahat dari pekerjaan, dan lepas dari kesibukan apa pun. Benarkah demikian?

Pensiun sejatinya bukanlah saat untuk menghentikan semua aktivitas kerja dan bersantai ria.

Setidaknya ada 6 alasan yang dikemukakan Kompasianer I Ketut Suweca tentang perlunya para pensiunan untuk kembali beraktivitas dan tetap produktif dalam mengisi masa pensiunnnya.

Menurutnya meski memasuki masa pensiun, tetap melakukan aktivitas akan membuat kita merasa lebih berguna, tetap sehat, dan tentunya bahagia lahir batin. (Baca Selengkapnya)

4. Kebiasaan Pekerja sebagai Bukti Tidak Sadar Masa Pensiun

Saat masa-masa produktif bekerja, banyak orang yang terlena dan tidak sadar akan pentingnya masa pensiun.

Lupa melakukan persiapan yang akan berakibat pada keinginan untuk tetap hidup sejahtera di masa pensiun hanya jadi sebatas "dambaan" tanpa bisa jadi "kenyataan".

Kompasianer Syarif Yunus menjelaskan ada 5 kebiasaan buruk dilakukan pekerja dan baiknya segera ditinggalkan jika tidak mau menjalani masa pensiun dalam keadaan merana. Apa saja? (Baca Selengkapnya)

***

Silakan baca konten-konten terkait di Kompasiana pada label: Pensiun. (NDY)

https://money.kompas.com/read/2021/03/26/171700526/-kurasi-kompasiana-post-power-syndrome-sebelum-pensiun-pensiunan-perlu-tetap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke