Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melalui Startup Nium, TelkomGroup Harap Keamanan Transaksi Keuangan Perusahaan Indonesia Terjamin

KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, melalui anak usahanya PT Metra Digital Investama (MDI Ventures) melakukan pendanaan terhadap salah satu startup platform layanan keuangan global berbasis di Singapura, Nium.

Pendanaan tersebut merupakan bentuk dukungan kepada Nium agar dapat menjadi mitra lokal dalam ekspansinya di Indonesia.

Adapun ekspansi itu berupa ketersediaan platform dan mengamankan lisensi pembayaran Indonesia hingga mengoperasikan layanan remitansi business to business (B2B).

Direktur Utama (Dirut) Telkom Ririek Adriansyah berharap, platform Nium dapat dimanfaatkan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk melakukan transaksi keuangan dari mana saja di dunia hanya melalui satu platform.

“Sebagai infrastruktur telekomunikasi dengan jangkauan luas, TelkomGroup juga akan memberikan dukungannya guna membantu kelancaran layanan digital dan financial technology (fintech) di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

Selain memperlancar layanan digital, lanjut Ririek, pihaknya juga berupaya untuk meningkatkan value perusahaan.

Upaya itu dilakukan dengan berbagai inisiatif strategis termasuk investasi dalam mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan rintisan (startup company).

Sebagai anak usaha TelkomGroup, MDI Ventures juga berinvestasi di beragam startup potensial, termasuk Nium.

Sebelumnya, Nium menggunakan InstaReM. Startup ini telah memperoleh pendanaan dari MDI Ventures di putaran Seri C pada Oktober 2018.

Belum lama ini, startup tersebut juga mengumumkan kumpulan pendanaan sebesar 200 juta dollar Amerika Serikat (AS) pada putaran Seri D.

Pengumuman itu sendiri dipimpin oleh investor teknologi yang berbasis di AS, Riverwood Capital.

Dengan tambahan pendanaan Seri D, Nium berhasil mengumpulkan total dana hampir mencapai 300 Dollar AS juta dan mencatat valuasi di atas 1 miliar dollar AS.

Capaian tersebut mampu menjadikan Nium sebagai unicorn pembayaran B2B pertama dari Asia Tenggara (Asteng).

“Sebagai salah satu investor melalui MDI Ventures sejak 2018, kami turut berbangga dengan kelahiran Nium sebagai unicorn baru di Asia Tenggara,” ucap Ririek.

Sebab, kata dia, keberhasilan Nium merupakan salah satu bukti bahwa strategi TelkomGroup mulai menunjukkan hasil yang positif.

Strategi yang dimaksud adalah mendukung digital ecosystem melalui startup-startup potensial, baik lokal maupun global.

“Hal ini juga semakin meyakinkan kami bahwa ke depan, pendapatan dari bisnis digital akan semakin meningkat seiring dengan adanya synergy value dengan startup dari MDI Ventures,” imbuh Ririek.

Terlebih, apabila banyak unicorn lain terus lahir dari portofolio TelkomGroup, khususnya startup lokal yang eksis di dalam ataupun luar negeri.

Pada kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) MDI Ventures Donald Wihardja mengungkapkan, dari pencapaian prestasi Nium, TelkomGroup melalui pihaknya berhasil membuktikan kemampuan untuk berinvestasi, mengawal, dan mendukung startup hingga menjadi unicorn.

“Tentunya, hal ini juga sangat didukung oleh sentimen pasar yang mengakselerasi digitalisasi dan sentimen investasi yang tetap optimistis mendukung startup teknologi,” ujarnya.

Donald berharap, keberhasilan tersebut menjadi awal yang baik bagi MDI Ventures sebagai corporate venture capital (CVC). Tidak hanya dalam hal synergy revenue TelkomGroup, namun namun juga dalam breeding new unicorn.

Sebagai informasi, MDI Ventures merupakan entitas anak usaha TelkomGroup yang bergerak di corporate venture capital.

Perusahaan itu memiliki aktivitas bisnis yang terdiri dari investing, synergy, portfolio management, value creation,dan fundraising.

Pada 2020, MDI Ventures berinvestasi pada 15 startup baru yang tersebar di empat negara. Tercatat, perusahaan ini telah berinvestasi di lebih dari 50 startup di Indonesia dan global.

Untuk perusahaan rintisan karya anak bangsa sendiri, MDI Ventures telah berinvestasi hampir di 20 startup lokal.

Pada 2021, MDI Ventures mempunyai fokus investasi di bidang fintech, agritech, logistic, health, new retail, dan deep tech.

Di samping Nium, MDI Ventures berharap, akan ada unicorn baru dalam waktu dekat berasal dari startup lokal di bawah portofolionya.

Selain itu, diharapkan pula muncul unicorn dari portofolio MDI Ventures, yaitu initial public offering (IPO) di bursa dalam dan luar negeri.

Sementara itu, Co-founder dan CEO Nium Prajit Nanu mengatakan, pihaknya mendirikan Nium dengan tujuan sederhana, yakni untuk menghilangkan kompleksitas regional dalam pembayaran lintas negara.

“Hari ini, pandangan kami semakin tinggi. Kami percaya dapat menjadi katalis global untuk memajukan perdagangan internasional dan menghilangkan beberapa kendala pembayaran tradisional yang menahan laju bisnis,” ucapnya.

Upaya tersebut, kata Prajit, dilakukan melalui platform Nium sebagai proses pembayaran B2B yang menyediakan layanan keuangan agar dapat diimplementasikan dengan mudah. Tujuannya, untuk mendukung pemain pasar lokal menjadi raksasa global di masa depan.

Terkait dengan pengumuman pendanaan putaran Seri D, Nium akan menggunakan dana itu untuk beberapa tujuan, yaitu memperluas infrastruktur jaringan pembayaran dan mendorong pengembangan produk yang inovatif.

Tujuan itu termasuk, menarik talenta industri papan atas, hingga mengakuisisi teknologi dan perusahaan strategis.

https://money.kompas.com/read/2021/07/31/112032226/melalui-startup-nium-telkomgroup-harap-keamanan-transaksi-keuangan-perusahaan

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke