Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemimpin Negara Dunia Ramai-ramai Bantah Tuduhan Pandora Papers

Skandal itu membocorkan beragam upaya para elite dunia termasuk di dalamnya politisi, pemimpin negara, hingga orang terkaya di dunia yang berupaya untuk menghindari kewajiban membayar pajak dengan menyembunyikan harta kekayaan mereka lewat perusahaan cangkang.

Secara keseluruhan hingga saat ini, terdapat 35 nama mantan pemimpin negara dan pemimpin negara yang namanya disebut di Pandora Papers.

Dilansir dari The Independent, Selasa (5/10/2021) beberapa pemimpin dunia yang disebut dalam skandal penggelapan harta dan pajak tersebut pun membantah berbagai tuduhan pada Pandora Papers.

Juru bicara Rusia Dmitry Peskov pun justru mempertanyakan akurasi dari informasi yang diberikan Pandora Papers terkait dengan bocoran mengenai beberapa orang dekat putin yang melakukan penggelapan harta kekayaan.

"Hingga saat ini masih jelas apa sebenarnya informasi ini dan apa isi dari informasi tersebut," ujar Peskov kepada reporter.

"Kami tidak melihat adanya kekayaan tersembunyi dari relasi Putin dalam daftar tersebut," jelas dia.

Sementara itu, Raja Abdullah II mengatakan, tuduhan dirinya menggunakan rekening offshore untuk menyembunyikan properti kerajahaan senilai 70 juta pound sterling (Rp 1,35 triliun) adalah upaya yang dilakukan untuk menghancurkan reputasi Yordania.

"Setiap tuduhan yang menghubungkan properti pribadi dengan dana atau bantuan publik adalah tidak berdasar dan disengaja untuk mengubah fakta," tulis pernyataan dari Royal Hashemite Court.

Sementara itu, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis menuding laporan itu muncul untuk mengganggu upayanya terpilih kembali pada pemilihan pada pekan ini.

Di Pandora Papers, Babis disebut tidak melaporkan dua perusahaan offshore untuk membeli dua vila seharga 12 juta pound sterling (Rp 232,5 miliar) di selatan Perancis.

"Saya tak melakukan hal ilegal atau salah, (Pandora Papers) adalah upaya untuk memengaruhi pemilihan umum Ceko," ujar Babis melalui akun Twitternya.

Untuk diketahui, Pandora Papers mengungkap kebocoran data mengenai skandal penggelapan harta kekayaan dan penggelapan pajak orang-orang terkaya dan penguasa dunia.

Pandora Papers disebut sebagai tsunami data yang mengungkap 11,9 juta rekam data dari 14 perusahaan keuangan offshore yang berbeda.

Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ) sebagai pihak yang memperoleh data tersebut menerbitkan bocoran data pada Pandora Papers yang mengungkap rekam jejak elite dunia yang memanfaatkan wilayah atau negara surga pajak (tax havens) untuk membeli properti dan menyembunyikan aset mereka.

Dengan demikian, para elite global tersebut bisa terhindar dari kewajiban membayar pajak di negara asal mereka.

Setidaknya hingga saat ini, 11,9 juta data tersebut menyebut 330 nama politisi, 130 miliarder yang ada di daftar Forbes, selebriti, pelaku tindak kejahatan penipuan, hingga gembong narkoba dan keluarga kerajaan dan pemuka agama. 

https://money.kompas.com/read/2021/10/05/125029726/pemimpin-negara-dunia-ramai-ramai-bantah-tuduhan-pandora-papers

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke