Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Banyak CEO Perusahaan Teknologi AS Berasal dari India?

Selain Parag Agrawal, beberapa CEO asal India yang memimpin perusahaan teknologi raksasa AS yakni CEO Microsoft Satya Nadella, CEO Alphabet (Induk perusahaan Google) Sundar Pihcai, CEO IBM Arvind Krishna, hingga CEO Adobe Shantanu Narayen.

Lalu, bagaimana bisa CEO asal India kian dominan di raksasa teknologi Negeri Paman Sam?

Dilansir dari Fortune, Minggu (5/12/2021), berdasarkan hasil riset yang dilakukan University of California di Berkeley menunjukkan per tahun 1999, sebanyak sepertiga pekerjaan di bidang keilmuan dan teknis di Silicon Valley berasal dari imigran, di sisi lain, sebanyak 7 persen dari perusahaan di Silicon Valley kala itu sudah diisi oleh CEO asal India.

Pada tahun 2006, jumlah imigran yang bekerja di perusahaan rintisan atau start up pun meningkat hingga 52,4 persen, dengan 15,5 persen perusahaan teknologi di Silicon Valley memiliki eksekutif yang berasal dari India. Meski, porsi pekerja imigran asal India hanya memiliki porsi 6 persen dari keseluruhan populasi pekerja di Silicon Valley.

Tak bisa dipungkiri, pendidikan memberi kesempatan yang sangat besar bagi penduduk India untuk memiliki pendidikan tinggi dan bekerja di perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat.

Namun demikian, jawaban utama dari mengapa CEO asal India dominan di perusahaan teknologi raksasa AS adalah nilai-nilai budaya, didikan, dan perjuangan.

India merupakan sebuah negara dengan penduduk mencapai miliaran. Di sisi lain, korupsi, masih begitu marak di India, dengan pembangunan infrastruktur yang begitu lemah, kesempatan yang sangat terbatas, sehingga untuk bertahan hidup bisa dibilang begitu sulit di India.

Dengan kondisi yang begitu sulit itulah, Orang India belajar menjadi tangguh, melawan rintangan tanpa akhir, dan memanfaatkan apa yang mereka miliki.

Di India, Anda belajar mengatasi masalah yang diciptakan oleh negara dan masyarakat yang tidak adil untuk Anda. Kewirausahaan, bersama dengan kreativitas dan akal yang dibutuhkan untuk menghadapi semua rintangan, adalah bagian dari kehidupan.

Dalam kondisi di mana bantuan sosial sangat minim, nilai-nilai dan dukungan keluarga menjadi segalanya, dan keluarga memiliki peran yang sangat penting.

Anggota keluarga menyediakan beragam bantuan dan tuntunan bagi mereka yang membutuhkan.

Hal lain, terdapat kecenderungan, orang yang berpindah ke negara baru akan lebih rendah hati. Pada proses tersebut, Anda akan mendapatkan banyak pelajaran kertika Anda memulai segala hal dari awal dan bekerja untuk menjadi sukses.

Beragam sifat dan nilai tersebut yang dilirik oleh dewan pengawaas sebuah perusahaan, terutama bila alternatif lainnya adalah pendiri perusahaan yang cenderung arogan dan merasa berhak atas pekerjaan mereka.

Di Amerika Serikat, sebanyak 96 persen dari pengusaha imigran yang terlibat dalam bisnis terkait dengan teknis dan teknologi telah menamatkan pendidikan minimum sarjana, dengan 74 persen di antaranya telah memiliki gelar master atau PhD.

Di dalam kelompok tersebut, pendiri perusahaan yang berasal India telah mengenyam pendidikan tinggi dengan latar belakang yang beragam.

https://money.kompas.com/read/2021/12/05/105104626/mengapa-banyak-ceo-perusahaan-teknologi-as-berasal-dari-india

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke