Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Realisasi Bauran Energi Terbarukan Tidak Capai Target

Realisasi itu masih di bawah target yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 319,3 juta barel setara minyak atau 14,5 persen. Adapun target pemerintah hingga 2025 mendatang, bauran EBT bisa mencapai 23 persen.

Meski demikian, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, realisasi bauran EBT di tahun lalu tetap meningkat dibandingkan 2020 yang mencapai 11,2 persen.

"Capaian tahunan EBT tahun 2021 sebesar 11,5 persen, jadi naik 0,3 persen dari tahun 2020 yang 11,2 persen," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022).

Setidaknya, kenaikan tipis bauran EBT di tahun lalu didorong oleh meningkatnya pemanfaatan biofuel, meningkatnya pembangkit listrik EBT yang on grid dengan PLN, serta pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di gedung kementerian dan lembaga.

Selain itu, ada peningkatan dari pemanfaatan gas alam. Namun, pencapaian itu dibarengi kenaikan tipis pada pemanfaatan energi yang bersumber dari batu bara dan bahan bakar minyak (BBM).

"Jadi bila diakumulasi pencapaian bauran EBT sekarang adalah 11,5 persen, masih jauh di bawah target RUEN di 2021 itu 14,5 persen. Sementara di 2022 targetnya menjadi sebesar 15,7 persen," jelas Dadan.

Menurut Dadan, target yang tak tercapai itu terjadi karena sepanjang tahun lalu masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga pengoperasian beberapa proyek EBT tertunda karena Commercial Operation Date (COD) tak bisa dilakukan di 2021.

"Misalkan untuk panas bumi terjadi demikian, dan untuk beberapa PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) juga seperti itu," imbuh dia.

Selain itu, rendahnya realisasi bauran EBT turut didorong tingginya target yang ditetapkan dalam RUEN. Dadan bilang, target dalam RUEN disusun dengan perkiraan pertumbuhan energi yang cukup tinggi, namun realisasinya konsumsi energi tak setinggi dari perkiraan.

"Ini yang membuat presentase dari capaian EBT masih di bawah target RUEN, karena realitasnya, kebutuhan energinya tidak setinggi apa yang di targetkan dalam RUEN," ungkap Dadan.

Meski demikian, ia memastikan, pemerintah terus mendorong percepatan peningkatan bauran EBT agar mencapai target 23 persen di 2025. Upaya itu dilakukan dengan mendorong penyelesaian revisi Perpres mengenai harga EBT.

Lalu dengan penerapan Permen ESDM mengenai PLTS Atap, melalui mandatori penggunaan bahan bakar nabati, pemberian insentif fiskal dan non-fiskal untuk EBT, memberikan perizinan berusaha. Serta mendorong permintaan ke arah energi listrik, misal kendaraan listrik dan kompor listrik.

https://money.kompas.com/read/2022/01/17/140213426/realisasi-bauran-energi-terbarukan-tidak-capai-target

Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke