Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Perang" di RI: Pengerahan TNI saat Warga Saling Berebut Minyak Goreng

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyerukan untuk menghentikan perang. Hal itu disampaikannya melalui unggahan di akun Twitter resminya @jokowi pada Kamis (24/2/2022) petang.

Cuitan kepala negara itu disampaikan secara singkat dan tanpa memberikan konteks terhadap kondisi peperangan mana yang dimaksud.

Kendati Jokowi akhirnya bersuara terkait konflik yang terjadi di belahan dunia lain, publik di Tanah Air justru banyak yang meresponnya dengan ungkapan negatif.

Sebagai contoh, usai cuitan Jokowi, akun Twitternya malah dibanjiri kritik terkait masalah dalam negeri yang belum juga diselesaikan. Berkaitan dengan kelangkaan minyak goreng yang belakangan diikuti meroketnya harga komoditas pangan lainnya yakni kedelai dan daging sapi di pasaran.

Sebagaimana diketahui, sejumlah kebijakan pengendalian harga minyak goreng di dalam negeri sudah digulirkan pemerintahan Jokowi sepanjang Januari-Februari tahun ini, namun hasilnya belum tampak maksimal.

Di berbagai daerah, minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) pemerintah masih langka, baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Di minimarket, rak-rak yang biasanya berisi minyak goreng nyaris selalu kosong.

Setali tiga uang, di pedagang pasar tradisional maupun warung-warung di pemukiman penduduk, minyak goreng murah juga sangat sulit ditemukan. Kalau pun tersedia, harganya masih berada di kisaran Rp 20.000 per liter.

Tak jarang, dalam berbagai operasi pasar yang dilakukan gabungan berbagai instansi pemerintah, lazim pemandangan warga saling berebut maupun antrean panjang selama berjam-jam demi mendapatkan jatah dua liter minyak goreng.

Padahal, kebijakan kewajiban pemenuhan kebutuhan pasar domestik (domestic market obligation/DMO) minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan CPO olahan atau olein telah lama digulirkan.

Selama kurun waktu lima bulan, lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri melesat tanpa kendali. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga masih menyelidiki dugaan kartel persekongkolan para produsen besar minyak goreng dalam penetapan harga.

Meroketnya harga minyak goreng di Indonesia ini jadi ironi, mengingat pasokan minyak sawit di Indonesia selalu melimpah. Di sisi lain, masyarakat dipaksa membeli minyak masak ini di harga impor.

Aparat TNI yang memiliki tugas utama menjaga kedaulatan, bahkan ikut dikerahkan untuk membantu distribusi minyak goreng.

Dikutip dari Kompas TV, kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengakibatkan warga saling berebut saat operasi pasar. Akibatnya, ribuan liter minyak goreng ludes terjual, dalam waktu 30 menit.

Antrean warga terlihat sejak pagi, di area pasar Gotong Royong, Kota Probolinggo. Sulitnya mendapatkan minyak goreng di pasaran, serta harga minyak goreng yang mahal, memicu warga saling berebut.

Meski sudah menunggu lama dan saling berdesakkan, tidak semua warga mendapatkan minyak goreng. Minyak goreng pun habis terjual dalam waktu sekitar 30 menit.

Operasi pasar minyak goreng, disediakan pemerintah kota setempat melalui operasi pasar. Setiap warga bisa membeli 2 liter minyak goreng dengan harga Rp 13.500 per liter, dan harus menyerahkan foto copy KTP.

Sementara di Jawa Barat, dari video amatir yang direkam warga terlihat sejumlah warga yang sudah menunggu sejak pagi langsung masuk ke dalam toko swalayan ketika gerbang dibuka.

Bahkan warga yang didominasi kaum ibu langsung berlari menuju rak penjualan minyak goreng di toko swalayan yang berada di jalan Ipik Gandamanah Purwakarta meski stok banyak warga tetap berebut untuk mendapat 2 liter minyak goreng.

Warga mengaku sengaja datang dan menunggu sejak pagi sebelum toko swalayan buka karena saat ini mereka kesulitan mendapatkan minyak goreng bersubsidi jika pun ada harganya cukup mahal

Warga berharap krisis harga minyak goreng bisa segera diatasi selain itu mereka kecewa dengan pihak-pihak yang memanfaatkan sulitnya minyak goreng dengan melakukan penimbunan. Hanya dalam hitungan jam minyak goreng yang tersedia di toko swalayan habis terjual.

Menurut pihak toko swalayan untuk hari ini pihaknya menyediakan sebanyak 400 liter lebih minyak goreng bersubsidi agar kebagian semua setiap pelanggan hanya dibolehkan membeli 2 liter sementara ke tersediaan minyak goreng di toko swalayan tergantung kiriman dari penyuplainya.

TNI turun tangan

Polda Sumut dan Kodam I/Bukit Barisan memperbantukan truk untuk mempercepat distribusi minyak goreng kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan minyak goreng terpenuhi dan mengantisipasi kelangkaan di pasaran.

Pantauan pada 23 Februari lalu, truk yang diperbantukan itu dari Polda Sumut dan Kodam I/BB, lebih dari 5 armada. Truk itu tiba secara bersamaan pada pukul 13.23 WIB, dikawal oleh sejumlah mobil dari Forkopimda.

Distribusi minyak goreng di Sumatera Utara itu bahkan disaksikan langsung oleh Pangdam I/BB, Mayjend TNI Hassanudin dan Kapolda Sumut Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.

Sementara di Papua, pesawat angkut TNI AU juga dikerahkan untuk mengangkut minyak goreng ke Papua. Dengan menggunakan satu unit pesawat C-130 milik Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, TNI AU menerbangkan 12,7 ton minyak goreng bantuan dari pemerintah.

Selain itu, sudah jadi pemandangan umum di Indonesia, aparat dari TNI ikut diperbantukan saat operasi pasar berlangsung untuk mencegah terjadinya kericuhan. 

Mendag klaim minyak goreng aman

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan kunjungan ke Pasar Modern Angso Duo Provinsi Jambi dan meninjau langsung ketersediaan minyak goreng di pasar.

"Hari ini kita meninjau langsung ketersediaan minyak goreng di Jambi, hasilnya ketersediaan minyak goreng di Dashbord Kementerian Perdagangan dan kondisi di lapangan angkanya cocok, minyak goreng di Jambi tersedia dan aman," kata Muhammad Lutfi dilansir dari Antara, Sabtu (26/2/2022).

Didampingi Gubernur Jambi Al Haris dan Direktorat Perdagangan Jendral Perdagangan Luar Negeri dan Dalam Negeri, Menteri Perdagangan meninjau sejumlah toko yang berada di kawasan Pasar Angso Duo Jambi.

Muhammad Lutfi menjelaskan secara angka ketersediaan minyak di Jambi positif, artinya barang tersedia dan aman. Pemerintah Daerah setempat turut mengatur distribusi minyak goreng di pasaran sehingga tidak terjadi kelangkaan dalam waktu yang lama.

"Di Jambi tidak ada antrian panjang dari masyarakat yang mengantri untuk membeli minyak goreng," kata Muhammad Lutfi.

Dari tanggal 14-24 Februari 2022 ketersediaan minyak goreng di Provinsi Jambi lebih dari lima juta liter. Ketersediaan minyak goreng tersebut setara dengan kebutuhan minyak goreng di Jambi untuk satu bulan.

"Distribusi minyak di Jambi salah satu yang terbaik di Indonesia, harapannya ini dapat terus dijaga," kata Muhammad Lutfi.

Terkait dengan harga jual, untuk kemasan premium sudah di jual sesuai dengan Harga Eceran Terendah (HET) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan yakni Rp14.000 per liter.

https://money.kompas.com/read/2022/02/27/095316226/perang-di-ri-pengerahan-tni-saat-warga-saling-berebut-minyak-goreng

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke