Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kendaraan Listrik Diklaim Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan, Ini Hitung-hitungan PLN

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, berdasarkan perhitungan pihaknya, kendaraan listrik membutuhkan biaya isi daya yang lebih murah serta menghasilkan emisi yang lebih rendah.

Ia menjelaskan, dengan 1 liter BBM yang kini seharga Rp 13.000, maka kendaraan berbasis BBM bisa menempuh jarak 10 kilometer. Sementara untuk kendaraan listrik, jarak tempuh 10 kilometer hanya membutuhkan daya 1,5 kilowatt-hour (kWh) dengan harga Rp 2.200 per kWh.

Terlebih jika melakukan isi daya melalui fasilitas home charging pada pukul 22.00 WIB-05.00 WIB yang akan dikenakan diskon tarif listrik sebesar 30 persen.

"BBM 1 liter sekitar Rp 13.000 saat ini, itu ekuivalen dengan 1,5 kWh listrik yang saat ini tarifnya Rp 2.200 per kWh. Apalagi kalau menggunakan listrik home charging pada malam hari hanya sekitar Rp 1.500-Rp 1.600 per kWh," ungkap Darmawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2022).

Selain biaya isi daya yang lebih murah dibandingkan kendaraan berbasis BBM, penggunaan kendaraan listrik menghasilkan emisi yang lebih rendah, sekalipun sumber listriknya masih berasal dari pembangkit yang berbasis energi fosil, seperti batu bara.

Darmawan menjelaskan, 1 liter BBM menghasilkan 2,6 kilogram CO2. Artinya per 10 kilometer emisi yang dihasilkan kendaraan berbasis BBM sebanyak 2,6 kilogram CO2.

Sedangkan pada kendaraan listrik, per 1 kWh menghasilkan 850 gram CO2. Artinya jika per 10 kilometer membutuhkan 1,5 kWh, maka emisi yang dihasilkan sebanyak 1,27 kilogram CO2.

"Dengan kondisi (sumber) listrik yang saat ini yang belum menggunakan EBT (energi baru terbarukan) 100 persen, ini turun ke 1,27 kilogram CO2, artinya ada pengurangan emisi sebesar 50 persen," papar dia.

Ia menambahkan, berdasarkan perhitungan PLN, jika tidak ada konversi secara bertahap dari kendaraan berbasis BBM ke kendaraan listrik, maka pada 2050 emisi yang dihasilkan mencapai 386,5 juta ton CO2.

Namun, dengan upaya peralihan ke energi bersih melalui sektor transportasi ini, maka penggunaan kendaraan listrik diyakini bisa dengan signifikan mendorong penurunan emisi karbon.

"Apabila terjadi business as usual (berjalan seperti biasanya) menggunakan transportasi berbasis BBM, di 2050 itu ada emisi ssi 386,5 juta ton CO2. Tapi dengan kendaraan listrik, ini akan berkurang drastis," kata Darmawan.

https://money.kompas.com/read/2022/03/28/163215726/kendaraan-listrik-diklaim-lebih-hemat-dan-ramah-lingkungan-ini-hitung-hitungan

Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke